Katakepri.com, Tanjungpinang – Masyarakat Tanjungpinang merespon positif langkah Pemerintah Kota Tanjungpinang mewujudkan pasar tradisional yang bersih dan nyaman, dengan beroperasinya Pasar Encik Puan Perak. Sebelumnya pasar yang dulunya bernama Pasar Baru, dikesan oleh masyarakat sebagai pasar tradisional yang semrawut, becek, dan jauh dari kata nyaman.
Seperti disampaikan oleh Razib (45), salah seorang warga yang hampir setiap hari membeli kebutuhan rumah tangganya di Pasar Baru. Menurut Razib, kondisi Pasar Baru yang kini bernama Pasar Encik Puan Perak jauh lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya.
“Saya masih ingat, dulu kalau hujan hampir setiap lapak terkena air hujan dan becek. Untuk masuk ke dalam pasar, kita sampai harus memiringkan badan. Sekarang sudah jauh lebih nyaman, bisa berbelanja membawa anak,” kata Razib kepada wartawan, Senin (20/5).
Meski belum seramai dulu, Razib berpendapat bahwa kondisi itu disebabkan belum seluruh pedagang menempati kembali meja, atau kios yang telah terdaftar atas namanya. Jika seluruh pedagang telah menempati meja atau kiosnya masing-masing, Razib yakin masyarakat juga akan terbiasa berbelanja di Pasar Encik Puan Perak.
Terlebih, sambungnya, pedagang yang dulunya hanya berjualan di emperan toko atau tempat seadanya di sekitar Pasar Baru kini mendapat meja tersendiri di Pasar Encik Puan Perak. Razib mengapresiasi kebijakan pemerintah kota yang mampu mengakomodir seluruh pedagang. Hingga tidak tepat jika pemerintah kota dianggap bertindak semena-mena.
“Soal ramai atau tidak, itu hanya masalah kebiasaan saja. Mengubah kebiasaan itu tentu memerlukan waktu. Bahkan saya sering melihat kita terbiasa berbelanja sambil duduk di sepeda motor,” ucapnya.
Seorang pedagang cabai, bawang, dan sayur di Blok A Pasar Encik Puan Perak, Rahman, mengatakan, bahwa pada prinsipnya ia mengikuti upaya dan langkah pemerintah kota untuk membangun pasar yang lebih representatif. Hanya ia minta agar sarana penunjang untuk memudahkan proses mengangkat barang dagangan ke lantai 2 Blok A, atau sarana lain sejenis, dapat segera dilengkapi.
Sementara pedagang di Blok BC Pasar Encik Puan Perak, berupa bangunan satu lantai, tidak mengalami hambatan dalam proses pemuatan barang dagangan. Para pedagang di blok ini, hanya minta agar seluruh pedagang berjualan di tempat yang telah diundi.
“Kalau masih ada yang berjualan di luar, tentu tidak akan ada yang masuk ke dalam. Pasarnya sudah bersih. Kalau terus seperti ini, saya yakin lama-lama orang terbiasa belanja di sini. Syaratnya ya harus semuanya berjualan di dalam pasar,” ucap Bu Zirwan, seorang pedagang cabai di Blok BC. (*)