Murah dan Berkualitas, Daging Beku Bulog Solusi Alternatif Naiknya Harga Daging di Tanjungpinang

Katakepri.com, Tanjungpinang – Dalam waktu dekat sebanyak 7 ton daging beku akan kembali didatangkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tanjungpinang.

Kedatangan daging beku Bulog ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Kami informasikan Bulog pusat saat ini sedang melakukan pemuatan stok daging beku untuk dikirimkan dari Jakarta ke Tanjungpinang. Informasinya 7 ton,” ucap Kepala Operasional Bulog, Hendra Gunafi.

Dengan daging beku yang direncanakan sampai pada Minggu itu diharapkan bisa menjadi opsi atas naiknya harga daging segar belakangan ini di Kota Tanjungpinang.

“Terhadap isu kenaikan harga daging segar yang saat ini naik dari Rp 130 ribu menjadi Rp 145 ribu per kilo itu masyarakat diberikan opsi untuk memilih dengan cara bijak karena daging beku Bulog ini harganya akan jauh lebih murah,” ujar Hendra.

Darinya diketahui bahwa per kilonya daging beku Bulog dibandrol dikisaran harga Rp 80.000 saja. Meski daging beku ini merupakan daging kerbau yang berasal dari India, namun Hendra menjamin kualitasnya tidak kalah dengan daging-daging sapi pada umumnya.

“Meski ini daging kerbau India, namun daging ini sangat berbeda dari kerbau-kerbau yang ada di Indonesia, dimana kerbau di India diperlakukan sama dengan sapi dalam artian kerbau di India sana diternakan atau dipelihara untuk dikonsumsi bukan untuk membajak sawah otomatis dagingnya lembut seperti daging sapi pada umumnya,” ucapnya.

(Kepala Operasional Bulog Tanjungpinang, Hendra Gunafi)

Menurut pengamatannya, warga Tanjungpinang saat ini semakin senang dan menyukai daging beku ini. Hal ini terlihat dari grafik pembelian yang semkin meningkat baik secara langsung maupun dari mitra Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK).

“Melihat dari grafik alhamdulillah potensi daging beku Bulog meningkat terus. Kita berharap mudah-mudahan daging beku ini dapat terus menjadi solusi masyarakat dalam mendapatkan harga daging yang diinginkan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada pemberitaan sebelumnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) melalui Kabid Stabilisasi Harga, Muhammad Endy Febri merilis harga kebutuhan pokok hasil pemantauannya.

Dalam rilis tersebut beberapa komoditas seperti telur ayam, cabe hijau dan bawang putih harganya mengalami penurunan.

Sementara untuk daging sapi sendiri harganya terpantau naik yang tadinya Rp 130 ribu menjadi Rp 145 ribu per kilonya.

Menurut Endy saat itu, naiknya harga daging sapi itu disebabkan karena naiknya harga sapi dari tempat pembeliannya sebesar Rp 2 juta. (Angga)