Walikota Ceritakan Hikayat Sultan Mahmud di Peresmian Masjid

Katakepri.com, Batam – Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Wilayah tersebut sekarang tersebar pada Provinsi Riau dan Kepulauan Riau di Indonesia serta Johor dan Pahang di Malaysia.

Lahir Agustus 1760 di dalam Istana Hulu Sungai Carang dengan nama kecil Mahmud. Ia naik takhta sebagai sultan ke-15 di usia sangat belia, dua tahun, menggantikan ayahnya Tengku Abdul Jalil bin Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah.

“Kisah kepahlawanannya begitu tersohor, utamanya ketika melawan pasukan Belanda di Tanjungpinang pada 1784,” tutur Walikota Batam, Muhammad Rudi menceritakan hikayat pahlawan yang namanya diabadikan untuk masjid terbesar se-Sumatra ini dalam acara peresmian, Jumat (20/9).

Kepahlawanan Sultan Mahmud Riayat Syah bahkan sudah diakui pemerintah Republik Indonesia. Pada 9 November 2017, Sultan Mahmud Riayat Syah dianugerahi gelar pahlawan nasional. Beliau menjadi tokoh Kepulauan Riau ketiga yang mendapat gelar pahlawan nasional. Pendahulunya yakni Raja Fisabilillah pada 1997 dan Raja Ali Haji pada 2004.

Pada acara peresmian penggunaan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini, Rudi juga menceritakan hal yang melatarbelakangi pendirian masjid. Bermula di tahun 2009 ketika ia menjabat sebagai anggota DPRD Kota Batam.

Saat itu Rudi sedang berkeliling kota dan melaksanakan salat Jumat di salah satu masjid wilayah Sagulung-Batuaji. Ia heran banyak jemaah yang keluar meski salat Jumat belum selesai. Setelah diselidiki ternyata mereka adalah pekerja galangan kapal di wilayah Tanjunguncang. Mereka terburu-buru karena takut terlambat kembali ke tempat kerja.

“Sebabnya jarak masjid dengan tempat bekerja mereka cukup jauh. Peristiwa ini terus membekas di hati saya. Hingga terbersit niat untuk membangun masjid besar di kawasan ini,” ujarnya.

Ketika 2011 diberi amanat sebagai Wakil Walikota Batam, Rudi mulai memohon lahan untuk pembangunan masjid. Permintaan itu baru diloloskan dua tahun kemudian.

Dan saat 2016 menjabat sebagai Walikota Batam, pekerjaan pembangunan masjid mulai dilakukan. Batu pertama masjid diletakkan pada 30 April 2017 disejalankan dengan zikir dan doa yang dipimpin Ustaz Arifin Ilham.

“Hari ini kita resmikan penggunaannya. Dan kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada majelis yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Serta kepada masyarakat Kota Batam yang telah ikut menghadiri tabligh akbar ini,” kata Rudi.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini berdiri di lahan seluas 4,2 hektare. Bangunan masjid bertingkat dua tidak termasuk rubanah. Total keseluruhan luas masjid mencapai 57 ribu meter persegi. Dan dapat menampung sampai 25.000 jemaah.

“Insya Allah Pemerintah Kota Batam akan terus melakukan perluasan lahan dan bangunan Masjid Sultan ini,” kata dia. (Red*)