Katakepri.com, Tanjungpinang – Masker dan hand Sanitizer (obat/sabun pencuci tangan) di Kepri khususnya di Tanjungpinang sudah beberapa Minggu terakhir kosong. Hal itu tidak hanya berlaku diapotik saja, toko obat dan swalayan pun mengeluhkan hal yang sama. Menurut karyawan apotik dan swalayan tersebut kelangkaan masker mulai dirasakan sejak isu virus Corona berhembus kencang di Indonesia.
Untuk mengantisipasi kelangkaan itu di Provinsi Kepri khusunya di Batam dan Tanjungpinang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana menganjurkan masyarakat untuk memodifikasi tisu basah menjadi masker.

“Faktor utama kelangkaan itu karena masyarakat takut, mereka yang tidak sakit lantas ikut membeli. Menurut saya belum saatnya kita disini menggunakan masker,” ucapnya.
Tjetjep menilai, kelangkaan masker tersebut juga tidak bisa dihindari karena minimnya produsen masker di Indonesia serta seluruh produsen masker tersebut merupakan perusahaan swasta yang tidak ada campur tangan pemerintah didalamnya.
“Kita hanya bisa menghimbau kepada masyarakat agar mereka jangan panik, kalau untuk menyediakan stok lagi saya rasa tidak mungkin karena kemungkinan tidak berimbang antara stok yang kita datangkan dan jumlah masyarakat Kepri,” tutupnya. (Angga)