katakepri.com, jakarta – Perusahaan pembuat kamera aksi, GoPro, sedang di ambang kehancuran. Saham perusahaan itu terus mengalami penurunan hingga berujung pemecatan karyawannya.
Awal Januari 2018 ini, GoPro memproses pemecatan 200 hingga 300 orang karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan yang disebut untuk menyesuaikan sumber dayanya dalam kebutuhan berbisnis.
Berdasarkan laporan Tech Crunch yang dikutip detikFinance, Selasa (30/1/2018), ratusan karyawan tersebut masih akan mendapatkan gaji hingga 16 Februari 2018.
Pemecatan di tubuh GoPro bukan terjadi sekali ini saja. Pada akhir 2016 lalu, perusahaan juga pernah memecat sebanyak 100 orang karyawan di divisi entertainment.
“Saat ini GoPro memiliki kepemimpinan tim yang solid dan benar-benar fokus pada bisnis inti serta keuntungan,” ungkap pihak GoPro saat itu.
Kemudian pada 2017 GoPro juga mengurangi 270 pekerjaan.
Kekacauan dalam GoPro dimulai saat terdapat masalah pada produk drone Karma. Pesawat tanpa awak itu mengalami masalah saat terbang hingga berujung pada penarikan produk. Saat itu GoPro mengungkap bahwa masalah berasal dari baterai yang membuatnya tiba-tiba mati dan jatuh ke tanah.
Akibatnya, penjualan GoPro Karma sempat tertunda dan kembali penjualanya pada Februari 2017. Usai penjualan keduanya, drone Karma memang sempat memberikan angin segar kepada GoPro, namun itu tak berlangsung lama. Pasalnya, muncul pesaing dari DJI, yang mengeluarkan drone Mavick Pro dan Spark. (Red)
Sumber : detik.com