katakepri.com, Jakarta – Gorengan, hamburger, pizza, mie instan, kue coklat, dan berbagai makanan tak sehat lainnya pasti dianggap sangat menggiurkan untuk dikonsumsi. Tak dipungkiri bahwa makanan tersebut rasanya pasti lezat.
Pernahkah terlintas dipikiranmu mengapa kita tetap mengonsumsinya padahal kita tahu bahwa makanan-makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh?
Dikutip dari Mashed, ternyata ada beberapa hal yang memengaruhinya.
1. Otak
Otak terbagi menjadi tiga area yang memengaruhi hasrat makan, yaitu hippocampus, insula, dan kaudatus. Masing-masing berperan dalam mengindeks ingatan dan menciptakan respons terhadap makanan yang begitu kuat sehingga tidak bisa menolak makanan lezat. Tugas utama hippocampus adalah untuk melacak ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Jadi saat melihat pizza misalnya, kamu mungkin memikirkan saat ayah biasa membelikannya setelah pulang kerja.
Kenangan yang menyenangkan itu membangkitkan insula dengan menerjemahkan pizza itu rasa lezat yang dapat menimbulkan emosi yang menyenangkan seperti kegembiraan dan cinta. Kemudian langkah-langkah kaudatus melepaskan dopamin, hormon rasa baik yang memberi perasaan senang karena memakan pizza itu dan mendorong kamu untuk terus makan lebih banyak.
2. Stres
Kondisi di mana terdapat tekanan tinggi yang dapat menyebabkan stres membuat sinyal otak bereaksi dengan adrenalin yang merangsang tubuh. Untuk menenangkan diri dan mengembalikan energi yang dihabiskan adrenalin, otak melepaskan kortisol dan hormon lainnya yang bisa memicu keinginanan untuk makan lagi dan lagi, terutama gula dan karbohidrat. Ini juga menjadi alasan mengapa orang yang merasa stres berat badannya cenderung meningkat.
3. Cuaca
Apakah saat cuaca dingin kamu menginginkan makan mie instan yang hangat? Atau saat cuaca terik kamu selalu ingin minum es? Nah, cuaca pun memengaruhi. Di Amerika Serikat, 20 persen populasinya mengalami SAD (Seasonal Affective Disorder) atau gangguan suasana hati yang ditandai oleh depresi, yang terjadi pada waktu sama setiap tahun. Kondisi ini meningkatkan hasrat untuk mengonsumsi makanan lezat dan tak mempedulikan sehat atau tidak. Hal ini merupakan naluri pelindung dalam menanggapi cuaca. (Red)
Sumber : detik.com