Katakepri.com, Tanjungpinang, – Langkah Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah yang mengambil opsi pinjaman daerah untuk menjaga kelancaran pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat. Keputusan itu dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap kesejahteraan ASN sekaligus upaya menjaga stabilitas ekonomi kota, khususnya bagi pelaku UMKM dan pedagang kecil.
Kebijakan ini muncul di tengah tekanan fiskal yang dihadapi Pemko Tanjungpinang, yang sempat menyebabkan keterlambatan pembayaran TPP. Namun, Wali Kota Lis memilih mengambil tanggung jawab dengan menjajaki skema pinjaman agar pembayaran TPP tetap berjalan normal.
Ahmad Fadhli (38), warga batu 9, menyebut langkah tersebut sebagai keputusan realistis dan berpihak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat.
“Jangan dilihat dari sisi pemerintah saja. Kalau ASN tidak terima TPP, efeknya kemana-mana. Daya beli turun, pasar sepi, usaha lesu. Jadi saya dukung langkah Pak Lis untuk cari solusi, walau harus pinjam sekalipun. Ini bentuk tanggung jawab kepala daerah,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).
Apresiasi juga datang dari kalangan pelaku usaha. Erna Sari(44), penjual bahan kebutuhan pokok di Pasar Bintan Center, mengatakan keputusan ini sangat penting untuk menjaga roda perekonomian kota tetap berputar.
“Kalau TPP cair tepat waktu, ASN belanja, kami dagangannya jalan. Kalau telat, semua ikut susah. Kami senang wali kota tidak diam dan cari jalan keluar. Ini yang kami harapkan dari pemimpin,” katanya.
Menurutnya, perdebatan soal boleh atau tidaknya pemko meminjam dana untuk pembayaran TPP seharusnya dilihat dari sisi manfaat ekonomi yang lebih luas, bukan sekadar wacana anggaran.
Hal senada diungkapkan oleh Roni Saputra (41), pengemudi ojek daring. Ia menyebut langkah Wali Kota Lis sebagai keberanian yang patut dihargai.
“Pak Lis tahu apa yang terjadi di lapangan. Dia ambil keputusan berani karena tahu ekonomi rakyat bisa lumpuh kalau uang ASN mandek. Kalau semua kepala daerah seperti ini, kami rakyat kecil lebih tenang,” ucapnya.
Wali Kota Lis Darmansyah sebelumnya menegaskan bahwa langkah tersebut dilakukan bukan semata demi menjaga kesejahteraan ASN, melainkan untuk menjaga agar perputaran ekonomi lokal tidak terganggu. “Kita tidak bisa membiarkan uang berhenti mengalir. Dalam situasi fiskal terbatas, kita tetap harus cari jalan agar tanggung jawab kepada masyarakat tetap terpenuhi,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Langkah ini dinilai sebagai cerminan kepemimpinan yang tanggap terhadap realitas ekonomi rakyat dan berani mengambil keputusan strategis di tengah tekanan fiskal. (Red)