Katakepri.com, Jakarta – Doa untuk anak laki-laki dan perempuan agar menjadi anak soleh dan solehah merupakan amalan yang umumnya dilakukan orang tua. Selain itu, orang tua juga biasanya menaruh harapan agar sang anak dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan membanggakan.
Beberapa lafal doa untuk anak sebenarnya telah diajarkan oleh para nabi terdahulu. Bahkan beberapa di antaramya terangkum dalam Al Quran dan hadits.
Adapun bacaan doa untuk anak laki-laki dan perempuan agar menjadi anak yang soleh, solehah, dan cerdas dapat disimak dalam daftar berikut ini.
5 Doa untuk Anak Laki-laki dan Perempuan agar Soleh-Solehah
1. Versi pertama
Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim AS saat memohon kepada Allah SWT. Beliau meminta agar dianugerahi seorang anak yang soleh dan taat, sekaligus membantunya dalam menyiarkan dakwah.
Hingga doa Nabi Ibrahim AS diperkenankan oleh Allah SWT dan lahirlah Nabi Ismail AS. Berikut bacaan doanya yang termaktub dalam surat As Saffat ayat 100,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Bacaan latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”
2. Versi kedua
Doa yang kedua merupakan doa lain yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim AS. Menurut tafsir Kemenag, doa ini lebih merujuk pada bentuk syukur beliau pada nikmat yang diberikan Allah SWT.
Sebab itu, Nabi Ibrahim memohon agar keturunannya menjadi soleh dan solehah yang senantiasa terjaga sholatnya dan beribadah kepada Allah SWT. Berikut bunyi doa dari surat Ibrahim ayat 35 dan 40,
(35) رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
(40) رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Bacaan latin: … Rabbij’al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na’budal-aṣnām. Rabbij’alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī rabbanā wa taqabbal du’ā
Artinya: “… Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
3. Versi ketiga
Doa untuk anak selanjutnya adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria AS. Saat itu, beliau terkagum dengan kemuliaan dan kecerdasan yang ada pada seorang perempuan bernama Maryam.
Hingga membuat Nabi Zakaria meminta kepadaNya seorang anak yang serupa dengan kecerdasan dan kemuliaan Maryam. Berikut doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria AS sesuai yang tertuang dalam surat Ali Imran ayat 38,
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Bacaan latin: Rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā`
Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
4. Versi keempat
Kemudian, doa ini ditunjukkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al Furqan ayat 40 sebagai salah satu ciri dari sifat baik yang dimiliki oleh hambaNya. Seorang hamba Allah SWT selalu bermunajat agar dianugerahi keturunan yang soleh, baik, dan selalu bertakwa kepadaNya.
Simak di sini bacaan doanya,
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Bacaan latin: … Rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā
Artinya: … “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
5. Versi kelima
Doa untuk anak yang terakhir berasal dari permintaan Ummu Sulaim RA kepada Nabi Muhammad SAW agar mendoakan anaknya. Ia adalah ibu dari Anas bin Malik RA.
Berkat doa dari Rasulullah yang diperkenankan oleh Allah SWT, Anas bin Malik menjadi sahabat Anshar yang kaya serta memiliki anak cucu mencapai 100 orang. Ini doa yang dibacakan Rasulullah SAW kepada Ummu Sulaim,
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
Bacaan latin: Allahumma aktsir malahu wa waladahu wa barik lahu fima a’thaitahu
Artinya: “Ya Allah, perbanyaklah harta (atau hartaku) dan anaknya (atau anakku), serta berkahilah dia (atau aku) dalam segala hal yang Engkau berikan kepadanya (atau kepadaku),” (HR Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Rasulullah SAW dalam haditsnya juga melarang para orang tua untuk mendoakan seorang anak dengan doa yang tidak baik. Sebab, doa buruk yang dipanjatkan dimungkinkan bertepatan dengan waktu terkabul doa sebagaimana dikutip dari buku Fikih Pendidikan Anak: Membentuk Kesalehan Anak Sejak Dini karya Musthafa al-‘Adawy, Faisal Saleh. (Red)
Sumber : detik.com