Katakepri.com, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepri pada Juli 2024 sebesar 106,21, dengan inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 2,81 persen. Angka ini menunjukkan bahwa inflasi di Kepri berada di bawah target nasional yang sebesar 3%+1%.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus, menyampaikan informasi tersebut pada rilis Berita Statistik di kantor BPS Kepri, Kamis (1/8).
“Dari perkembangan inflasi IHK pada Juli 2024, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 2,97 persen dengan IHK 105,99. Sedangkan yang terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 1,97 persen dengan IHK 104,85,” jelas Darwis.
Untuk Kota Batam, inflasi tercatat sebesar 2,92 persen dengan IHK 106,45. Sementara itu, inflasi month-to-month dari Juni 2024 terhadap Juli 2024 mengalami penurunan sebesar 0,45 persen, menandakan deflasi yang menunjukkan perbaikan dalam pengendalian harga.
“Komoditas yang mendominasi inflasi Juli 2024 adalah beras dan emas perhiasan,” tambah Darwis.
Terkait Nilai Tukar Petani (NTP), pada Juli 2024 NTP di Provinsi Kepri sebesar 105,75 atau naik 0,19 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 105,55. Sedangkan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Kepulauan Riau sebesar 106,10 atau mengalami kenaikan 0,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 105,94.
Mewakili Gubernur Provinsi Kepri H. Ansar Ahmad, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara mengapresiasi BPS Kepri sebagai penyedia data. “Mari kita jadikan data sebagai dasar perbaikan pembangunan dan kebijakan yang terjadi di Provinsi Kepri,” kata Adi Prihantara.
Sekda Adi menambahkan bahwa pemerintah daerah sedang merencanakan Anggaran Belanja Daerah Perubahan di Kepri. “Data BPS Kepri ini dapat menjadi gambaran situasi yang terjadi di masyarakat. Ayo, kita bersama-sama berkolaborasi dan bergotong-royong dalam mendukung BPS dalam memberikan data yang akurat sehingga nantinya berdampak positif bagi masyarakat Kepri,” tutup Sekda Adi. (*)