Walikota Sosialisasikan Pelebaran Jalan di Batam Kota

katakepri.com, Batam – Walikota Batam, Muhammad Rudi mensosialisasikan rencana pelebaran jalan di Batam Kota, tepatnya dari Simpang KDA ke RS Elisabeth. Rencana ini disampaikan Rudi saat silaturahmi dan coffee morning di Bintang Kopi, Batam Centre, Minggu (14/1).

“Di Batam Kota kita akan melakukan pelebaran jalan. Dan pelebaran ini akan berdampak pada penataan ruang terbuka hijau,” kata Rudi.

Terhadap pertanyaan warga mengenai penebangan pohon, Rudi menjelaskan bahwa jalan tersebut harus dilaksanakan. Karena untuk pemindahan pohon butuh biaya yang lebih besar. Namun pemerintah tetap akan melakukan penanaman pohon pengganti.

“Mau tak mau harus dipotong untuk dilebarkan. Kami sudah melakukan kajian kalau dipindahkan dan dipelihara sampai hidup kembali biayanya sangat besar. Namun penghijauan tetap diutamakan. Di setiap jalan baru ditanam pohon Ketapang Kencana. Biaya lebih terjangkau dan pohonnya lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya di Pemerintah Kota Batam telah menanam pohon Ketapang Kencana sekitar satu setengah tahun lalu. Dan saat ini pohonnya sudah mulai tumbuh besar. Karena itulah ia mencanangkan program Sejuta Ketapang Kencana untuk Kota Batam.

Sementara itu, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menambahkan bahwa pembangunan tidak hanya dilakukan di jalan utama. Tapi juga menyentuh ke pemukiman melalui dana percepatan infrstruktur kelurahan (PIK). Tahun ini Pemko Batam menganggarkan Rp 1,1 miliar PIK per kelurahan. Naik Rp 100 juta dibanding tahun lalu.

“PIK ini untuk pemerataan pembangunan di seluruh kelurahan. Di tengah kondisi yang defisit, Pemko tidak mengurangi sedikitpun belanja masyarakat. Yang dikurangi dan dirasionalisasi yaitu belanja pegawai, perjalanan dinas,” kata Amsakar.

Ia menjelaskan tujuan dibangun dan dilebarkannya jalan tidak semata hanya untuk mengurai kemacetan. Lebih dari itu, dengan jalan yang dilebarkan maka akan memperlancar perekonomian dan mendukung mobilitas masyarakat dan wisatawan.

“Artinya jalan yang sudah bagus ini dinikmati warga Batam dan warga luar Batam yang datang ke Batam,” jelasnya.

Kesempatan silaturahmi ini juga dimanfaatkan warga untuk menyampaikan ucapan terima kasih, saran, masukan, keluh kesah, dan harapan kepada Pemko Batam. Seperti permintaan sertifikat untuk fasilitas umum, rumah ibadah, dan sebagainya.

Kemudian warga juga menyampaikan masalah banjir yang sering terjadi di Baloi Permai. Lailan, warga Baloi Permai mengatakan banjir sering terjadi karena drainase kurang besar.

“Perbatasan Dutamas dan Legenda Bali, itu menampung dari semua perumahan yang menuju ke DAM Duriangkang. Kami perwakilan warga sudah beberapa kali ke Dinas BMSDA namun alasannya terkait PL dari BP. Karena saat ini sudah sinergi, maka kami mohon secepatnya diperlebar Pak,” kata Lailan.

Masalah lain yang disampaikan yaitu penertiban parkir di pelabuhan internasional Batam Center. Serta permintaan agar disediakan tempat pemotongan ayam di setiap pasar. “Kalau bisa disatukan, sehingga tidak bau,” kata Khairudin Nasution, warga Sukajadi.

“Untuk rumah pemotongan unggas pemerintah belum memiliki tempat. Memang diakui saat ini kita tidak bisa menjamin kebersihan dan kehalalan unggas yang dipotong. Namun kita sudah bertemu BP. Dan Pemko sudah meminta lahan untuk pemotongan unggas karena sesuai undang-undang menjadi kewajiban pemerintah daerah,” jawab Rudi. (Red/Hum)