Katakepri.com, Tanjungpinang -Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau, mencatat nilai ekspor non migas, Ikan dan udang sangat jauh dari harapan. Dimana saat ini nilai ekspor non migas yang tertingi disumbangkan oleh komoditas peralatan listrik. Meskipun Kepulauan Riau sebagian besar kepulauan yang dikelilingi laut, namun masih sayang sektor laut masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Sehingga nilai ekspor ikan dan udang sangat jauh dari harapan. Untuk nilai ekspor ikan dan udang Kepulauan Riau dari Januari hingga November 2017 mengalami penurunan dibandingkan ekspor ditahun 2016, yakni mengalami penurunan sebesar 0,20 persen dari US$ 19.94 juta ditahun 2016 sedangkan ditahun 2017 hanya US$ 19.90, Jumat (15/12).
Kepala BPS Kepulauan Riau, Panusunan Siregar menyebutkan, untuk penyumbang nilai ekspor terbesar pada kategori non migas terdapat pada barang golongan peralatan listrik/mesin. Sedangkan untuk ekspor komoditas ikan dan udang hingga saat ini Kepulauan Riau sangat memperihatinkan hanya menempati urutan ke-25, dan sangat jauh dibandingkan dengan nilai ekspor barang elektronik.
“Untuk golongan terbesar dalam ekspor non migas ada pada ekspor barang elektronik, untuk komoditas laut, Kepulauan Riau ini sangat jauh dari harapan, bahkan komoditas laut tidak termasuk kedalam sepuluh besar penyumbang ekspor non migas untuk Kepulauan Riau,” jelasnya.
Panusunan sangat berharap, agar potensi dari laut harus dimanfaatkan sebaik mungkin, dengan harapan potensi laut tersebut bisa menyumbangkan nilai ekspor yang tinggi. Sebagai daerah yang dikelilingi laut, harusnya ekspor ikan dan udang paling berperan dalam meningkatkan nilai ekspor keluar negeri.
“Ikan dilaut kepri ini tinggal ditimba aja, kenapa kita belum bisa memanfaatkan potensi itu. Di sini ikan tinggal timba aja bukan dipancing lagi, kalau dipancing emang lama waktu dan prosesnya,” ujarnya.
Meskipun ekspor di Kepulauan Riau ditahun 2017 mengalami kenaikan 10,82 persen dari US$ 894.85 menjadi US$ 991.64. Kenaikan tersebut sebagian besar disumbangkan ekspor komoditas migas sebesar 29.55 persen dan non migas hanya 4.64 persen.
“Total ekspor kumulatif dari Januari-November 2017 sebesar US$ 11.143.40 juta jika dibanding dengan tahun 2016 yang nilai ekspornya hanya US$ 10.148.195 juta, atau mengalami kenaikan 8.24 persen. Kenaikan ekspor pada tahun 2017 disumbangkan oleh komolatif migas sebesar 64 persen,” jelasnya.
Untuk itu semua, Panusunan berharap pada tahun berikutnya sektor laut, seperti ikan dan udang harus mengambil andil yang besar terhadap kenaikan nilai ekspor non migas.
“Saat ini pada sektor non migas, ikan dan udang tidak memberikan kontribusi yang banyak dalam meningkatkan nilai ekspor, apabila dibandingkan lautan yang Kepulauan Riau punya saat ini, ikan dan undang seharusnya bisa melebihi itu. Untuk itu potensi yang ada haruslah dimanfaatkan dengan benar, jangan sampai kekayaan kita orang lain yang memanfaatkannya,” tutupnya. (Angga)