Disbudpar Kota Tanjungpinang Gelar Coffee Morning Bahas Sinergi Transportasi Dan Pariwisata

Katakepri.com, Tanjungpinang – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang mengadakan kegiatan Coffee Morning bersama stakeholder terkait transportasi dan pariwisata dengan tema “Peluang dan tantangan transportasi udara, darat, dan laut dalam mendukung pariwisata Kota Tanjungpinang.” Acara berlangsung di Hotel Nite n Day Tanjungpinang, Selasa (02/07).

Hadir dalam kegiatan ini, narasumber antara lain Ir. Tri Musa Yudha dari Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau, Agung Brahmantyo, GM Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Polasa Hartaman, GM Pelindo, Imran, Kepala KSOP,  Askar Ali, Pimpinan PT. Baruna, dan Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita), Sapril Sembiring.

Sekretaris Disbudpar Kota Tanjungpinang, Mulia Wiwin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan wadah untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan transportasi yang berdampak pada sektor pariwisata. 

“Kolaborasi dan sinergi antar sektor transportasi dan pariwisata sangat penting untuk meningkatkan daya tarik wisata dan kenyamanan wisatawan yang datang ke Tanjungpinang,” ujar Mulia Wiwin.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang, Fengky Fesinto SH, MH, yang turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan masukan mengenai perpanjangan waktu operasional transportasi laut di Kota Tanjungpinang hingga pukul 20.00 WIB. 

Hal ini bertujuan agar masyarakat Tanjungpinang masih bisa mengejar jadwal penerbangan dari Batam menuju Jakarta jika ada keperluan mendesak.
 
“Perpanjangan jam operasional ini akan sangat membantu masyarakat dan wisatawan dalam mobilitas mereka, khususnya bagi mereka yang memiliki jadwal penerbangan malam hari,” ucap Fengky Fesinto.

Fengky juga menambahkan penambahan jadwal transportasi laut di Kota Tanjungpinang hingga pukul 20.00 WIB memiliki banyak keuntungan dan kelebihan, terutama dari sektor ekonomi pariwisata.

“Saya ingin menyoroti beberapa poin penting mengenai dampak positif langkah ini yaitu, peningkatan aksesibilitas, waktu kunjungan yang lebih panjang, peningkatan pendapatan pariwisata, dan pengurangan kepadatan dan peningkatan kenyamanan”ujarnya.

“Penambahan jadwal operasional transportasi laut merupakan langkah strategis untuk memaksimalkan potensi pariwisata Tanjungpinang. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan ini demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan seluruh warga Kota Tanjungpinang.” tambahnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, para narasumber menyampaikan pandangan dan strategi mereka dalam mengatasi tantangan transportasi untuk mendukung pariwisata.
Ir. Tri Musa Yudha, Sekretaris Dishub Provinsi Kepri, menekankan pentingnya koordinasi yang erat antar lembaga dalam memastikan kelancaran transportasi, baik itu udara, darat, maupun laut. 

“Tanpa adanya koordinasi yang baik, upaya kita dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi akan menemui banyak hambatan. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi yang intensif dan terstruktur antar semua pihak yang terlibat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan operasional di lapangan,” sebut Musa. 

Sementara itu, Agung Brahmantyo dari Bandara RHF membahas komitmen untuk meningkatkan fasilitas dan layanan demi kenyamanan wisatawan. 

“Kami percaya bahwa dengan meningkatkan fasilitas dan layanan di Bandara RHF, kami dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan sejak mereka tiba di Tanjungpinang. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada citra pariwisata kota kita dan mendorong lebih banyak kunjungan wisatawan di masa mendatang,” ungkapnya.

Polasa Hartaman dari Pelindo dan Imran dari KSOP menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur pelabuhan dan keselamatan transportasi laut. Terakhir, Pimpinan PT. Baruna, Askar Ali, serta Ketua Asita, Sapril Sembiring, juga memberikan pandangan mengenai peran swasta dalam mendukung sektor pariwisata melalui layanan transportasi yang handal dan aman.

Kegiatan Coffee Morning ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan langkah konkret untuk meningkatkan konektivitas transportasi di Tanjungpinang, sehingga dapat mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta wisatawan. (Red)