Singapura Menjadi Kota Termahal dan Paling Mewah di Dunia

Katakepri.com, Singapura – Singapura melonjak ke peringkat teratas sebagai kota termahal di dunia untuk kehidupan mewah untuk pertama kalinya. Laporan ini muncul dalam daftar terbaru dari manajer kekayaan Swiss Julius Baer Group Ltd.

“Standar hidup yang tinggi dan tuntutan yang membengkak pada infrastruktur lokal membuat kehidupan di sini tidak murah,” ujar laporan yang dirilis pada Selasa (20/5/2023).

Singapura merupakan salah satu tempat pertama di Asia yang membuka kembali perbatasannya selama pandemi. Usai pembukaan ini, daya tarik Singapura bagi individu berpenghasilan tinggi tercermin dalam kenaikan harga yang kini dihadapi penduduk setempat.

Pada akhir 2022, Singapura menghitung sekitar 1.500 kantor keluarga di wilayah tersebut, dua kali jumlah tahun sebelumnya. Singapura juga kota termahal secara global untuk harga mobil.

“Properti perumahan sangat diminati, dan mobil dengan pajak yang dikenakan pajak serta asuransi kesehatan esensial masing-masing 133 persen dan 109 persen lebih mahal daripada rata-rata global,” ujar laporan tersebut.

Indeks Gaya Hidup Julius Baer memeringkat 25 kota termahal di dunia dengan menganalisis properti tempat tinggal, mobil, penerbangan kelas bisnis, sekolah bisnis, makan malam, dan kemewahan lainnya. Asia tetap menjadi wilayah termahal untuk kehidupan mewah selama empat tahun berturut-turut.

Shanghai dan Hong Kong masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga. Sedangkan New York, yang naik ke urutan kelima dari urutan ke-11 tahun lalu, karena penguatan dolar dan pemulihan dari pandemi.

London merosot ke posisi keempat dari posisi kedua. Brexit dan gejolak selanjutnya terus merusak reputasi Inggris dan London sekarang menghadapi persaingan kuat dari pusat keuangan yang sedang berkembang seperti Dubai dan Singapura.

Untuk pertama kalinya sejak laporan dimulai, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika adalah wilayah yang paling terjangkau untuk hidup dengan baik. Peringkat kota-kota di Eropa telah menurun.

Tapi yang paling menarik sorotan adalah Dubai yang melompat ke 10 besar untuk pertama kalinya. Wilayah ini menjadi kota termahal ketujuh, menurunkan Zurich ke posisi ke-14.

“Emirat adalah pemain bintang dalam indeks tahun ini, dan relokasi sejumlah besar orang kaya telah memengaruhi harga dan permintaan properti,” kata Julius Baer dikutip dari Alarbiya.

Survei tersebut menemukan meningkatnya permintaan untuk perjalanan dan hiburan saat pembatasan pandemi dicabut dan kebebasan kembali. “Pengeluaran pengalaman meningkat dengan orang-orang merangkul kebebasan mereka dan menikmati pengalaman sosial,” kata laporan itu.

Keuntungan besar lainnya termasuk suite hotel dan penerbangan kelas bisnis. Namun ada beberapa pengecualian seperti harga sepeda yang menjadi sangat mahal selama pandemi, turun 1,8 persen. (Red)

Sumber : republika.co.id