Katakepri.com, Jakarta – Kemunculan Dajjal di muka bumi merupakan salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat atau hari berakhirnya kehidupan di dunia. Hal ini diterangkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Tidak ada satu pun mahluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal.” (HR Muslim).
Siapa dajjal, apakah berwujud manusia?
Secara bahasa, kata Dajjal berasal dari bahasa Arab Dajjala yang bermakna menutupi (sesuatu). Menurut kamus Lisanul ‘Arab, ada beberapa pendapat perihal definisi dari namanya tersebut.
Pertama, ada pendapat yang menyebutkan bahwa arti menutupi tersebut karena ia sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar.
Lalu, ada pula yang mengatakan bahwa dirinya menutupi manusia dengan kekafiran. Demikian banyaknya penafsiran kata Dajjal ini, Ustaz Khalillurrahman El-Mahfan dalam buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat menyebut, pendapat yang paling kuat adalah merujuk pada manusia keturunan Yahudi Madinah.
Berikut disampaikan juga ciri fisik dan pengikut dajjal
A. Ciri fisik dajjal
Dajjal bahkan disebut telah lahir sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sebab itulah, ada beberapa sabda Rasullah SAW yang mengungkapkan ciri fisik dari Dajjal ini. Disebutkan bahwa Dajjal adalah sosok pemua yang mempunyai rambut keriting dan memiliki mata yang buta.
Ia juga digambarkan sebagai sosok yang kelak akan menjadi pencipta fitnah dan huru-hara di tengah-tengah manusia. Tanpa ada rasa curiga sedikit pun. Terutama saat sudah membaur dengan mereka. Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ قَائِمَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ فَمَنْ رَآهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ اثْبُتُوا
Artinya: “Dajjal adalah pemuda yang berambut keriting, matanya buta (sebelah kanan), aku cenderung menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian menjumpainya, maka bacakanlah kepadanya permulaan surat Al Kahfi. Sesungguhnya, Dajjal akan muncul di tempat sepi antara Syam dan Iraq. Lalu, dia merusak ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian!” (HR Muslim).
Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bahwa salah satu matanya ada yang tertulis huruf hijaiyah Kaf, Fa, Ra yang membentuk kata kafir. Berikut bunyinya,
مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
Artinya: “Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya KAAFIR.” (HR Bukhari).
Dajjal muncul sebagai sosok yang ahli dalam agama dan cerdas dalam ilmu pengetahuan. Sebab itulah, banyak orang yang tertipu dengannya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kemunculannya akan dilakukan Dajjal dengan mengembara ke seluruh pelosok dunia agar orang-orang mengakui kekuasaan dan menjadi pengikutnya.
Menurut Ustaz Khalillurrahman El-Mahfan, saat ini Dajjal masih hidup dan tengah dibelenggu dengan rantai yang sangat kuat dan kokoh. Pada masanya nanti, hari kiamat, Dajjal akan lepas dari belenggunya dan mulai merusak bumi secara membabi buta.
B. Pengikut dajjal
Sebagai penyebar fitnah terbesar di seluruh muka bumi, Dajjal memiliki sejumlah pengikut dalam beberapa kelompok. Setidaknya ada 6 kelompok besar di muka bumi ini yang nantinya menjadi pengikut Dajjal, seperti yang disebutkan dalam laman resmi Kemenag Majalengka.
Para pengikut Dajjal adalah
1. Yahudi
Ketika Dajjal membuat kerusakan dan menebar fitnah di muka bumi, ada kumpulan manusia pendukung utamanya yakni mereka adalah orang-orang Yahudi. Disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 64,
كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ ۚ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا ۚ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Artinya: “…Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan,”
Ayat tersebut tengah membicarakan tentang bangsa Yahudi. Suatu bangsa yang digambarkan Allah SWT sebagai bangsa yang suka membuat kekacauan di muka bumi dari zaman dahulu hingga sekarang.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda,
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
Artinya: “Yang mengikuti Dajjal adalah orang Yahudi dari Ashbahan (Iran) dan jumlahnya ada 70.000 orang dan mereka memakai thilsan (yang menutup pundak dan badan)” (HR Muslim).
2. Setan dan jin
Kedua makhluk ini tentunya dengan senang hati menjadi pengikut Dajjal. Mereka akan mencoba membantu Dajjal dalam menghasut manusia dan menghancurkan muka bumi ini. Tidak dapat dibayangkan oleh siapa pun bagaimana jadinya bila saat itu tiba.
3. Orang dengan perilaku seks menyimpang
Menurut Kemenag, orang-orang ini sudah disebut telah menjauh dari norma agama yang berlaku. Perkara ini sudah ditentang keras dalam ajaran agama Islam, bahkan dari Abdillah bin Muhammad bin Aqil dan mendengar Jabir RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى عَمَلُ قَوْمِ لُوطٍ
Artinya: “Sesungguhnya perkara yang paling aku takuti pada umatku adalah munculnya perilaku kaum Luth.” (HR Tirmidzi).
4. Orang yang bermaksiat
Umat Nabi Muhammad SAW yang kerap melakukan perbuatan tercela, disebut akan menjadi kelompok orang yang mudah menjadi pengikut Dajjal. Mereka ini adalah orang yang suka bermaksiat, tidak mau berpuasa, mengabaikan panggilan azan, meninggalkan salat, dan pemakan harta riba.
5. Hamba dengan keimanan lemah
Para wanita akhir zaman disebut sebagai wanita yang memiliki keimanan paling lemah di bumi, sebagaimana disebut dalam salah satu riwayat hadits. Bahkan diceritakan pula, orang-orang akhir zaman mengikat wanita di keluarganya pada tiang agar tidak mudah pergi menjadi pengikut Dajjal.
Dinukil dari hadits Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda,
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, dan saudarinya, dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal,” (HR Ahmad).
6. Kelompok khawarij
Kaum Khawarij ini dicirikan sebagai kelompok yang mudah mengkafirkan orang lain karena tidak segolongan dengan mereka. Dikutip dari buku Membongkar Ciri Kaum Munafik: Tafsir Surah al-Jumu’ah dan al-Munafiqun karya Sayid Ali Khamene’i, Syekh Nashir Makarim Syirazi, Syekh Ja’far Subhani, kaum khawarij memang memiliki penilaian sendiri pada Al Quran.
“Kaum khawarij menjadikan ayat Al Quran keputusan menetapkan sesuatu hanyalah hak Allah SWT sebagai slogan. Mereka menafsirkan dengan pendapatnya sendiri kemudian memerangi Ali bin Abi Thalib karena dinilai bersebrangan dengan Al Quran,” tulis buku tersebut.
Kisah Kaum Khawarij ini juga disebut kemunculannya pada akhir zaman dalam riwayat hadits berikut,
سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ، فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ؛ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Akan keluar di akhir zaman, sekelompok kaum yang pengalamannya kurang (pemahaman agamanya sedikit), akalnya bodoh. Mereka mendengung-dengungkan ucapan terbaik yang ada di muka bumi ini. mereka membaca Al-Quran, namun tidak melewati tenggorokannya. Mereka melesat dari agama, sebagaimana anak panah melesat dari hewan sasaran. Jika kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka. Karena membunuh mereka ada pahalanya di sisi Allah, bagi yang berhasil membunuh mereka.” (HR Bukhari).
Sumber : detik.com