Katakepri.com, Tanjungpinang – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Tanjungpinang saat ini sedang menggiatkan program Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
KPSH yang sudah berjalan sejak tahun 2017 ini merupakan upaya preventif pemerintah untuk menyikapi harga beras yang mulai menunjukkan kenaikan.
“Sampai saat ini kita masih berjalan dengan skala prioritas yang masih stabil. Artinya hingga saat ini harga beras khusus Premiun di tingkat konsumen relatif aman,” ujar Kepala Bidang Pengadaan dan Pelayanan Publik, di Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Tanjungpinang, Hendra Gunafi.
Menurut Hendra, tidak dapat dipungkiri stabilnya harga beras ditingkat konsumen saat ini berkat ketersediaan beras jenis Premium Bulog yang harganya cukup terjangkau jika dibandingkan dengan harga beras medium.
“Karena daerah kita adalah daerah defisit, maka ditingkat konsumen banyak yang menjual hanya untuk jenis beras premium bukan medium karena faktor harga dasar beras ditingkat produsennya yang tinggi,” tutur Hendra.
Dikatakan Hendra jika selama ini dari tahun 2017 melalui program KPSH, beras premium dan medium yang sudah disalurkan ke masyarakat sebanyak 8000 ton. Penyaluran atau distribusi itu dilakukan melalui distributor, RPK dan penjualan langsung ke masyarakat melalui Kelurahan dan menggunakan mobil yang sifatnya Mobile.
Yang mencengangkan, Hendra mengakui jika, Bulog Sub Divre Tanjungpinang satu-satunya Bulog Sub Divre yang masuk dalam pencatatan BPS untuk merek beras Bulog.
Hal itu kata Hendra bisa tercapai karena beras Bulog baik itu premium dan medium sangat diminati masyarakat Tanjungpinang, hampir disetiap warung, Toko, dan pasar beras Bulog selalu ada.
“Saat Raker di Jakarta beberapa waktu lalu kita mendapat apresiasi dari Dewan Direksi Bulog, Budi Waseso langsung, karena menjadi satu-satunya sejarah beras Bulog yang masuk dalam catatan BPS,” pungkas Hendra. (Angga)