Katakepri.com, Tanjungpinanag – Terabaikan itulah kata yang cocok diberikan kepada kendaraan becak motor yang tersusun rapi dan mulai tampak karatan di belakang Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang.
Kotor karena debu karatan terlihat jelas ketika awak media ini mendatangi dan memantau langsung becak motor tersebut, Jumat (26/07) siang. Timbul pertanyaan, kemanakah dana perawatan khusus yang berasal dari APBD Kota Tanjungpinnag untuk becak-becak motor itu?
Menampik opini dan anggapan miring masyarakat yang melihat itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Perpustakaan Kota Tanjungpinnag Syafaruddin ketika ditemui di ruangnya pada hari itu menjelaskan bahwa Disbudpar rutin melakukan perawatan keseluruhan 9 unit becak motor tersebut, salah satunya melakukan penggantian spare part serta oli mesin.
“Kita terus dan rutin merawatnya seperti mengganti oli mesin, biar tidak kering ataupun berkerak” tuturnya.
Menurut Syafaruddin, terbatasnya wilayah pengoperasian, serta jenis kendaraan dengan gaya dan model baru di Tanjungpinang membuat becak motor kurang diminati masyarakat.
“Awalnya kita mau hibah tapi ternyata tidak boleh hibah dengan barang seperti itu. Sekarang, siapa yang mau memanfaatkan ini ajukan surat ke kita dan kita akan proses untuk pemakaianya, kami harapkan lembaga,” ucapnya
Syafaruddin pada kesempatan itu juga menjelaskan bahwa nantinya, resiko pemakaian akan sepenuhnya ditanggung si pengguna. Hal ini karena Disbudpar akan menghapus dana perawatan becak motor tersebut.
“Untuk masyarakat yang berminat silahkan bergabung dulu dengan Pokdarwis atau lembaga lainnya di Tanjungpinang, setelah itu langsung kita berikan, tapi dengan catatan jika rusak jangan kesini lagi, karena kami akan membuang dana perawatan ini,” pungkasnya. (Angga)