Sarapan di Jam Ini Jauhkan Anda dari Stres

katakepri.com – Sekitar 28 persen pria berusia 18-34 tahun melewatkan makan pagi, menurut lembaga penelitian konsumen AS NPD Group. Salah satu alasan paling umum mengapa orang melewatkan sarapan adalah karena mereka tidak merasa lapar di pagi hari.

Namun, ada banyak “kerugian” yang sebenarnya bisa pria alami bila sering melewatkan jam makan di pagi hari, salah satunya ialah mudah stres di tempat kerja.

Sarapan memiliki efek positif pada kortisol, salah satu “hormon stres” utama yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, menurut penelitian dari University of Texas di Austin. Kortisol memiliki banyak fungsi termasuk membantu tubuh menggunakan gula (glukosa) dan lemak untuk energi.

Bila digunakan dengan baik oleh tubuh, maka kadar kortisol berada pada tingkat yang stabil, sehingga Anda tak mudah cemas atau gelisah. Pengambilan keputusan penting pun menjadi lebih baik.

“Biasanya, tingkat kortisol paling tinggi sekitar pukul 7 pagi, jadi itulah waktu yang paling tepat untuk makan sesuatu agar kadar kortisol menjadi turun,” saran Josh Axe, dokter ahli kimia dan spesialis gizi bersertifikat. “Jika kadar kortisol tetap tinggi, Anda cenderung mudah cemas atau gelisah, terlebih bila ada rapat penting di kantor.”

Untuk sarapan yang sehat, Anda bisa mengombinasikan protein dan lemak baik, seperti telur dan alpukat, yang keduanya membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan membantu mencegah fluktuasi gula darah, kata Axe.

Kebanyakan ahli, lanjutnya, menyarankan makan antara 300-500 kalori untuk sarapan pagi, idealnya dalam satu atau dua jam setelah bangun tidur. Sarapan tadi sangat mudah dibuat di rumah, sehingga Anda terhindar dari asupan kalori berlebih akibat makan muffin cepat saji misalnya.

Jika Anda memasukkan karbohidrat dalam sarapan, konsumsilah jenis glikemik rendah seperti buah beri, roti gandum utuh, atau kentang, serta ubi kukus. Sedangkan muffin, bagel, dan beberapa granola bar kemasan mungkin tampak sehat, tapi lebih seperti makanan penutup ketimbang sarapan pagi.

“Hindari juga kalori cair dengan tambahan gula, seperti jus buah atau minuman kopi manis,” kata Axe. “Ini biasanya dikemas dengan gula tapi tidak mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks sebagai bahan bakar tubuh.”

Tak kalah penting, melanjutkan kebiasaan sarapan secara teratur juga bisa membuat Anda lebih mudah menemukan berat badan ideal, terutama bagi Anda yang kini sedang dalam program pembentukan otot.

Menurut International Journal of Obesity, bila Anda berpuasa terlalu lama (tidak makan dari malam hingga pagi), tubuh Anda masuk ke mode perlindungan dan mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin, dengan cara melambatkan metabolisme.

“Ketika metabolisme Anda melambat, tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan di otot sebagai sumber bahan bakar cadangan, yang secara efektif dapat membuang otot Anda,” tambah Axe.(Red)

sumber : kompas.com