Bulog Sasar Rempang Galang Kembangkan Jaringan RPK

katakepri.com, Batam – 

Badan Urusan Logistik (Bulog) subdivre Batam siap pasok komoditas rumah pangan kita (RPK) hingga ke Rempang Galang. Kepala Bulog Sub Divre Batam, Jamaludin mengatakan dengan menghadirkan RPK hingga ke pulau-pulau, diharapkan dapat semakin memudahkan akses masyarakat memperoleh bahan pangan.

“RPK ini merupakan jaringan pemasaran Bulog. Program Bulog di seluruh Indonesia menargetkan per RW ada satu RPK,” kata Jamaluddin di Kantor Bulog Sub Divre Batam, beberapa waktu lalu.

Saat ini, Batam baru memiliki sekitar 310 RPK. Sedangkan jumlah RW di Kota Batam lebih dari 700 rukun warga.

RPK yang sudah berdiri ini tersebar di seluruh kecamatan, baik di pulau utama (mainland) maupun pulau penyangga (hinterland). RPK di hinterland contohnya di Pulau Belakangpadang Kecamatan Belakangpadang.

“Barang bulog antarkan. Tapi untuk yang di pulau, diantar sampai pelabuhan saja. Kecuali ada jalan darat seperti Galang, bisa kita antar sampai ke tempat,” ujarnya.

Jamaluddin mengatakan RPK bisa menjual dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET). Seperti beras HET Rp 9.500 dan Rp 10.000, serta gula HET Rp 12.500. Ketentuan HET ini tidak berlaku untuk di pulau karena harus memperhitungkan biaya distribusi penyeberangan bahan pangan.

Adapun komoditas bahan pangan yang sekarang dipasok ke RPK adalah gula dan beras. Namun ke depannya ada rencana pengembangan hingga 11 jenis bahan pangan. Di antaranya minyak goreng, tepung terigu, daging, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

“Pendaftaran jadi RPK ini mudah. Cukup membawa surat domisili usaha dari RT RW dan diketahui kelurahan. Kemudian KTP, KK, dan NPWP kalau ada. Serta ada tempat untuk jajakan barangnya. RPK bayar Rp 5 juta, dalam bentuk pemesanan barang bisa campur, atau 500 kg beras saja,” kata dia.

RPK ini mulai ada sejak September 2016. Dan baru fokus pengembangan jaringannya pada Januari tahun ini. Sejauh ini, Jamaluddin menilai, respon masyarakat bagus. Meski dari segi penjualan belum memenuhi target.

“Target kita 700 ton beras per bulan. Tapi sekarang baru 200 ton. Maka kita terus sosialisasikan, melalui RPK yang ada, melalui kelurahan, bahwa di bulog ada RPK,” ujarnya. (Red/Hum)