Terbuka Dan Kebersamaan Kunci Sukses Pengelolaan Dana BOS

katakepri.com, Tanjungpinang – 

Kunci sukses dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah keterbukaan dan komunikasi, serta kebersamaan bila itu mejadi komitmen Kepala Sekokah, Guru, serta Komite maka tujuan dari dana BOS bisa terealisasi.

Tak hanya itu, keberhasilan pengelolaan dana BOS seperti perencanaan, pelaksanaan, dampak dan pertanggungjawaban menurutnya harus mengacu pada juklak dan juknis yang ada, sementara pelaksanaannya harus mengacu pada perencanaannya. ” ucap Wakil Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S. Pd saat membuka Bimtek Tata Kelola Dana Bos SD dan SMP se Kota Tanjungpinang di Ballroom Hotel Aston, Jum’at (7/4).

Syahrul mengatakan untuk itu bimtek ini perlu menjadi perhatian semua peserta, sebab tujuan dari dana bos ini agar tidak ada alasan bagi anak usia 7 sampai 15 tahun yang tidak bisa sekolah karena tak punya biaya. Inilah gunanya dana bos, hal ini telah diatur pada pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, ” Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar “. Tegasnya

Dalam hal ini, Provinsi Kepri khusus Kota Tanjungpinang, sekolah yang menerima dana BOS untuk tingkat SD sebanyak 68 Sekolah terdiri dari 52 SD dan 16 SD Swasta. Sedangkan untuk tingkat SMP sebanyak 26 Sekolah yaitu 16 SMP Negeri dan 10 SMP Swasta. Program ini diberikan pemerintah dalam percepatan pencapaian wajib belajar 9 tahun.

Sejak tahun 2009 lalu pemerintah telah melakukan perubahan tujuan melalui pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas. Program BOS pun mengalami peningkatan biaya satuan dan juga perubahan mekanisme penyaluran, sejak tahun 2012 penyaluran dana BOS dilakukan.

” Yang paling mendasar disini adalah penggunaan dana BOS tersebut harus sesuai dengan juknis sebagai pedoman untuk membelanjakan uang negara, apabila pihak sekolah salah menggunakan dana BOS tersebut akan berurusan dengan penegak hukum “. Jelasnya

Karena itu Syahrul menekankan agar fungsi pengawasan sangat penting, baik dari kepala sekolah maupun dinas pendidikan. Pesan saya, jangan sampai menyalahi ketentuan yang berlaku, bila menemukan kendala komunikasikan kepada pengawas sekolah tau dinas pendidikan. Selain itu, Kepala sekolah harus banyak belajar dari aturan yang terus berubah, laksanakan tugas dengan benar dan ikhlas, buatlah inovasi untuk perubahan sekolah yang bapak/ibu pimpin.

Mudah-mudahan melalui bimtek ini, bapak/ibu dapat membuat laporan pertanggungjawaban dengan benar dan teliti. Sebagai mantan ketua PGRI dan Guru, tak lupa Syahrul menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan kepala sekolah, guru serta dinas pendidikan yang telah melakukan inovasi pada wajah sekolah dan perangkatnya, saya ingin jadikan sekolah itu sehat, adanya tim work yang baik, saling percaya, dan selalu terbuka, kalau itu terjalin pasti sekolah akan maju.” Tutupnya

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Drs. HZ Dadang AG mengatakan target dari pelaksanaan bimtek ini terselesainya laporan triwulan I, karena itu, setelah ini kita akan langsung mengimplementasikan hasil laporan dari setiap sekolah, besok sebelum penutupan, masing-masing sekolah harus mempresentasikan hasil laporannya, ” Kita ingin pelatihan ini ada outputnya, bila semua sekolah menerapkan ini dengan baik dan benar, maka Tanjungpinang bisa menjadi barometer pendidikan di Provinsi Kepri “, harapnya.

Bimtek tersebut diikuti sebanyak 200 orang terdiri dari Kepala Sekolah, Bendahara, pengawas sekolah SD dan SMP se Kota Tanjungpinang, dan manajemen BOS. (Red/Humas)