Katakepri.com, Tanjungpinang – Dua hari menjelang Ramadhan 2024, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3), Diskominfo dan Bagian Ekonomi Setdako Tanjungpinang kembali memantau stok dan harga komoditas pangan di Pasar Bintan Center, Minggu (10/3).
Di pasar tradisional ini rombongan mendatangi sejumlah pedagang cabai, ayam, daging sapi hingga pedagang telur.
Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang, Riany, menyampaikan hasil peninjauan itu ditemukan komoditas cabai yang banyak dibeli masyarakat terjadi kenaikan.
Seperti cabai merah mengalami kenaikan dari harga Rp75 ribu pada Jum:at (8/3) menjadi Rp86-88 ribu per kg pada Minggu (10/3).
“Kenaikan ini karena pengambilan dari produsen stok di daerah penghasil mengalami gagal panen sehingga hasil dan kualitasnya kurang bagus,” kata Riany, Minggu (10/3).
Kemudian, lanjut Riany cabai lain yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit dari Rp51 ribu menjadi Rp54 ribu per kg. Sementara cabai nano-nano malah mengalami penurunan.
“Penyebab lain kenaikan cabai itu karena ongkos transportasi yang menggunakan pesawat untuk mendatangkan cabai dari Mataram,” ungkapnya.
Tidak hanya cabai, lanjut Riany, kenaikan juga terjadi pada daging ayam yang menyentuh harga Rp44-45 ribu per kg. Padahal dua hari sebelumnya masih Rp41.500 per kg.
Kemudian daging sapi segar menjelang Ramadhan sekarang dibandrol Rp150 ribu per kg dan stok masih aman.
“Tapi untuk stok hari raya Idul Fitri nanti daging sapi segar masih terbatas karena ada ketentuan dengan bebasnya BPM namun ada kebijakan wajib vaksin untuk hewan yang keluar dengan biaya ditanggung sendiri,” bebernya.
Terakhir Riany, menambahkan harga telur ayam sekarang juga naik sekitar Rp100 rupiah per butir karena masa ayam bertelur tidak merata sehingga stok terbatas.
“Untuk bumbu masak masih stabil walaupun harga cabai naik. Sementara harga sayur malah turun karena hasil panen maksimal, seperi bayam yang semula mencapai Rp21 ribu, sekarang hanya Rp8 ribu, termasuk kangkung dari Rp17 ribu sudah turun menjadi Rp6 ribu,” terangnya.
Riany menyebut kenaikan yang terjadi saat ini masih wajar dengan beberapa pertimbangan yang disampaikan oleh para pedagang yang dijumpainya. (Red*)