Penyebab dan Gejala Malaria

Katakepri.com, Jakarta – Malaria merupakan penyakit infeksi serius yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Jika tidak segera didiagnosa dan ditangani secepatnya, penyakit ini dapat membahayakan nyawa.

Penyakit malaria umumnya terjadi pada daerah tropis yang panas dan lembab seperti Afrika, Amerika Tengah, Eropa Timur, Kepulauan Pasifik, Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun individu yang memiliki risiko lebih tinggi meliputi ibu hamil, anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Lantas, apa saja gejala malaria dan apa penyebabnya? Simak jawabannya pada artikel di bawah ini!

Gejala Malaria
Dilansir dari berbagai sumber, malaria dapat menimbulkan berbagai gejala dan tanda yang dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Berikut gejala malaria:

Demam
Menggigil
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare
Berkeringat berlebihan
Nyeri perut
Nyeri otot dan sendi
Kelelahan dan mengantuk
Pernapasan cepat
Detak jantung cepat
Batuk
Sakit tenggorokan
Kesulitan bernapas
Kejang
Anemia
Gagal ginjal
Kulit atau mata kuning
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit bersel tunggal dari genus Plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Siklus penularan melibatkan nyamuk Anopheles yang terinfeksi dan individu yang digigitnya.

Siklus penularan melalui nyamuk dimulai dari nyamuk yang belum terinfeksi menghisap darah orang yang memiliki malaria sehingga nyamuk tersebut terinfeksi.

Jika nyamuk tersebut kemudian menggigit orang lain, maka nyamuk akan mentransfer parasit malaria ke orang tersebut.

Setelah parasit masuk ke dalam tubuh seseorang, parasit akan bergerak ke hati dan pada beberapa jenis parasit memiliki fase dormansi selama satu tahun. Ketika parasit dewasa, parasit akan keluar meninggalkan hati dan menginfeksi sel darah merah kemudian muncullah gejala malaria.

Terdapat empat jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia yaitu Plasmodium vivax, P. ovale, P. malariae, dan P. falciparum. Jenis P. falciparum menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Selain melalui nyamuk, malaria juga dapat ditularkan melalui paparan darah yang terinfeksi, seperti dari ibu ke janin saat hamil, melalui transfusi darah, dan dengan berbagi jarum atau syringe yang digunakan bersama. Akan tetapi, hal tersebut jarang terjadi.

Pencegahan Malaria
Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter beberapa bulan sebelum bepergian ke daerah endemis malaria untuk menentukan penggunaan obat dan pencegahan sebelum, selama, dan setelah perjalanan.

Lindungi kulit Anda dengan mengenakan pakaian yang meliputi celana panjang dan kemeja berlengan panjang, serta menyelipkan ujung celana ke dalam kaos kaki.
Gunakan penolak serangga pada kulit, terutama yang mengandung DEET, picaridin, IR3535, minyak lemon eukaliptus , para-menthane-3,8-diol (PMD), atau 2-undekanon. Hindari pemakaian langsung di wajah dan pada anak di bawah 3 tahun.
Oleskan penolak serangga pada pakaian, terutama yang mengandung permetrin.
Tidur dengan kelambu tidur, khususnya yang telah dipakaikan insektisida seperti permetrin.
Konsumsi obat pencegahan sesuai petunjuk dokter, terutama sebelum, selama, dan setelah perjalanan.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai penyebab, pencegahan, dan gejala malaria. Gejala malaria kadang-kadang timbul setelah dua minggu dan menyerupai gejala flu, sehingga sulit untuk dikenali.

Untuk mendapatkan diagnosis lebih tepat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. (Red)

Sumber : detik.com