katakepri.com, Jakarta – Cerita Simon Louis (49) dan Mary Emmanuelle (41) berawal ketika keduanya bertemu di salah satu bar di London, Inggris, pada pertengahan tahun 1990-an. Sejak saat itu mereka menjalin hubungan pertemanan dekat meski dalam hati Simon sebetulnya memendam rasa untuk Mary.
Bertahun-tahun berlalu Simon terus berusaha untuk merebut hati Mary dengan memberi hadiah seperti coklat atau bunga di hari Valentine. Tapi kemudian hal tersebut harus berhenti ketika tiba-tiba pada September 2014 Mary ditemukan di rumahnya hilang kesadaran dengan tubuh menguning.
Di rumah sakit (RS) Mary didiagnosa dengan kondisi ginjal dan segera memerlukan transplantasi. Hanya saja kemungkinan menemukan donor kecil karena Mary memiliki golongan darah B negatif.
“Saya tidak bisa memercayainya, saya seperti diberikan hukuman mati. Nama saya ditulis dalam daftar ‘donor meninggal’. Hanya bisa menunggu waktu,” kata Mary kepada Mirror dan dikutip Senin (12/2/2018).
Baca juga: Foto: Tangis Lilly Bertemu Pria yang Mendapat Wajah Mantan Suaminya
Januari 2015 Mary boleh keluar dari RS namun harus kembali setiap hari untuk cuci darah. Simon saat itu setiap hari selalu berkunjung bahkan sesekali menginap untuk membantu Mary mulai dari makan, mandi, hingga memakai baju.
“Dia adalah perawat yang sangat baik. Saat malam dia akan ada di samping tempat tidur bercerita hal lucu dan mengusap kepala saya sampai tidur. Cinta dan perhatian yang ia berikan membantu saya melewat hari-hari gelap itu,” ungkap Mary.
Pada akhirnya Simon memutuskan untuk memberikan satu ginjalnya ke Mary. Hasil tes menunjukkan bahwa ia memang cocok sebagai donor dan operasi pun dilakukan beberapa bulan kemudian.
Suatu malam sambil merawat Mary sehabis operasi Simon dengan berani melamar. Namun ternyata lamaran tersebut ditolak oleh Mary yang khawatir terhadap kondisi kesehatannya sehingga ingin tetap berteman saja.
“Saya khawatir kalau kita menikah akan merusak hubungan ini. Saya tidak ingin menikah sampai benar-benar sehat,” kata Mary.
Simon sendiri mengaku sedih namun tidak menyesal atas keputusannya memberikan satu ginjal untuk Mary.
“Saya menawarkan hati saya tapi sepertinya saya harus merasa puas dengan cukup memberi ginjal saja. Apapun yang terjadi saya tidak akan menyesal telah memberinya hadiah sebuah hidup baru,” pungkas Simon. (Red)
Sumber : detik.com,