Katakepri.com,Tanjungpinang – Beberapa hari lalu sejak tanggal 6 Februari Musrenbang tingkat Kecamatan/Kelurahan sudah dimulai di Kota Tanjungpinang, dan dalam musrenbang kali ini akan membahas isu-isu,permasalahan dan usulan yang ada disetiap Kecamatan/Kelurahan.
Usai pelaksanaan Musrenbang Kelurahan Bukit Cermin pada hari Rabu,(2/8). Leo Gunawan, selaku
Lurah Bukit Cermin mengatakan bahwa menurutnya Partisipasi masyarakat Kelurahan Bukit Cermin dalam kegiatan musrenbang sangat tinggi, hal ini beliau rasakan saat melaksanakan
Pra-Musrenbang di Forum Rt-RW bersama masyarakat dalam sepertiga malam sebelumnya. Ia meminta usulan kepada masyarakat dan yang di prioritaskan adalah usulan ekonomi dan sosial budaya.
“Untuk usulan infrastruktur kita sudah masuk ke usulan E-Musrenbang dan juga sudah terdapat di data program RPIBK (Rencana Pembangunan Infrastruktur Berbasis Komunikasi)
dan Program yang terlaksana adalah Pemberdayaan Masyarakat yang tahun lalu sudah dilaksanakan dan rencananya untuk tahun ini akan dianggarkan kembali, kemudian dibidang sosial budaya kita masih akan usulkan ke dinas-dinas terkait yang mana usulan ini sejalan dengan visi/misi pemerintah kota,” Ulasnya
Menurutnya Dari tahun-ketahun musrenbang ini sudah berjalan dengan baik, termasuk partisipasi masyarakat sudah juga semakin baik dikarenakan meningkatnya metode pelaksanaan musrenbang seperti E-Musrenbang. Terdapat tiga bidang kegiatan Musrenbang yang diprioritaskannya saat ini,yaitu Bidang Infrastruktur, Sosial Budaya, dan Ekonomi.
(Peserta Musrembang Kelurahan Bukit Cermin, Masyarakat dan Instansi terkait)
Dalam permasalahan yang dialami kelurahan bukit cermin usulan utamanya adalah memerlukan
saluran drainase yang layak agar tidak terjadi banjir yang dikarenakan kontur wilayah yang berupa perbukitan dan disamping itu ia juga mengusulkan diadakannya lubang biopori lubang/sumur resapan. Pihaknya sudah banyak alami peningkatan di bidang infrastruktur seperti pengaspalan jalan dan menutup beberapa drainase dengan tujuan memperlebar,merapikan jalan, dan antisipasi tersumbatnya saluran air karena tumpukan sampah.
Leo katakan pihaknya ajukan ‘Septik Tank’ untuk wilayahnya agar terbebas dari BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan hal ini dapat menjadi contoh untuk mengatasi
persoalan BABS yang mana masih belum ada di Tanjungpinang.
Dia berharap “Yang kita harapkan adalah usulan-usulan kita dari bawah ini dapat dilirik oleh
Dinas/Instansi Terkait dan itu menjadi skala prioritas dalam susunan program mereka.”
Melalui kegiatan Musrenbang inilah masyarakat dapat menampung aspirasi yang nantinya akan disampaikan pada tingkat kecamatan dan tingkat kota. Semoga usulan-usulan yang yang penuh manfaat ini akan diterima dan direalisasikan agar terciptanya masyarakat yang teratur. (Akbar)