Katakepri.com, Tanjungpinang – Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat bersama dengan anggota tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Tanjungpinang menggelar rapat rutin. Rapat juga, dilaksanakan secara daring, di ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, kantor wali kota Tanjungpinang, Kamis (22/6/2023).
Dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah yang diperlukan guna menekan angka inflasi dan memastikan ketersediaan pasokan barang yang memadai di kota Tanjungpinang.
Sekda Zulhidayat pun menekankan perlunya tindakan nyata dan berbagai upaya dalam pengendalian angka inflasi di Kota Tanjungpinang.
“Diperlukan penguatan langkah strategis dan upaya dalam pengendalian inflasi. Dalam wakti dekat ini kita akan melaksanakan Gerakan Pasar Murah (GPM) pada 26 Juni 2023 di Jalan Handjoyo Putro bekerja sama langsung dengan Bank Indonesia,” kata sekda.
Kemudian, ia juga meminta Disdagin untuk terus memantau stok kebutuhan pangan guna mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran.
“Mohon stoknya diawasi dan disiapkan seoptimal mungkin, terutama menjelang perayaan Iduladha,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjungpinang, Mangamputua Gultom memaparkan bahwa BPS mencatat adanya deflasi pada Mei 2023 sebesar 0,27% yang berasal dari kelompok makanan, minuman, tembakau, perlengkapan pemeliharaan rumah tangga, dan transportasi.
“Dari 24 kota IHK di Sumatera, 20 kota mengalami inflasi, tertinggi di Tanjung Pandan 1,28% dan terendah di Pangkal Pinang 0,01%. Empat kota mengalami deflasi, dan deflasi terbesar terjadi di kota Tanjungpinang 0,27%,” jelas Gultom.
Sedangkan menurut data yang dipaparkan perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Sudarta, bahwa inflasi di kota Tanjungpinang bulan Mei rendah terkendali.
Pada Mei 2023, IHK Kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm), lebih rendah dari bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm).
Demikian pula secara tahunan, inflasi kota Tanjungpinang sebesar 2,30% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya 3,63% (yoy).
“Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan inflasi gabungan kota di pulau Sumatera sebesar 3,62% (yoy),” ujarnya
Deflasi bulanan terutama disebabkan oleh normalisasi tarif angkutan udara, cabai merah, BBM, pepaya, dan aneka hasil laut. Dihitung secara tahun kalender, inflasi Kota Tanjungpinang pada Mei 2023 sebesar 0,12 (ytd), merupakan salah satu yang terendah di nasional,” tambah Sudarta. (Red)