Nasib 6 Venue Piala Dunia U-20 2023, PSSI Pasrah dengan Keputusan FIFA

Katakepri.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali memberikan komentarnya terkait nasib enam venue untuk Piala Dunia U-20 2023. Menurutnya, apapun keputusan FIFA nantinya harus dihormati.

Seperti diketahui, Indonesia sudah menunjuk enam venue yang akan digunakan untuk perhelatan ajang sepakbola kelompok umur terbesar di dunia. Yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya), I Wayan Dipta Bali (Gianyar), Gelora Sriwijaya (Palembang), dan Si Jalak Harupat (Bandung). Dari keenam stadion itu ada beberapa catatan yang diberikan FIFA.

Untuk memastikan beberapa hal tersebut terpenuhi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun meninjau keseluruhan venue itu secara langsung pada pekan lalu, dan dihasilkan sejumlah catatan untuk perbaikan.

Sebagai contoh Si Jalak Harupat diminta agar trek atletik dihilangkan, lalu penambahan beberapa item di tribune media, termasuk untuk kaca pembatas VVIP. Jika hal itu tak terpenuhi, mungkin saja venue itu bakal dicoret dari daftar.

“Sebagaimana yang sudah disampaikan Pak Ketua Umum (Erick Thohir) bahwa enam stadion ini diminta mempersiapkan betul, karena tanggal 21 FIFA akan datang mengecek langsung enam lokasi itu. Tetapi apapun keputusan FIFA harus kita terima, mana stadion yang akan digunakan,” kata Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di GBK Arena, Senayan, pada Jumat (17/3/2023).

“Pak Ketum berharap enam-enamnya bisa dipakai, tapi kalau FIFA menentukan ada stadion yang tidak mungkin digunakan tentu kita tidak bisa memaksakan,” dia mempertegas.

Hal itu mungkin saja terjadi sebab Piala Dunia U-20 merupakan hak dan propertinya FIFA, dan Indonesia hanya ketempatan jadi tuan rumah.

“Jadi semua ketentuan itu FIFA yang menentukan. Kita sudah punya komitmen, goverment guarantee sebelum dinyatakan lolos tuan rumah saat bidding 2019. Saya kira kita harus ikuti standar FIFA dan yang mereka inginkan,” ujar Amali yang juga Komisaris Mandiri.

Sementara terkait nasib SU GBK yang berpeluang dicoret karena kondisi rumput lapangan rusak, usai digunakan untuk beberapa konser musik, Amali tak ingin berspekulasi.

“Belum tahu, pada saat ketua umum mengecek langsung, sudah mendapat jaminan dari direksi GBK bahwa saat FIFA datang ke Indonesia untuk memeriksa dipastikan stadion sudah kembali normal,” kata Amali.

Seperti catatan, FIFA akan datang ke Indonesia untuk mengecek kesiapan venue pada 21 sampai 27 Maret ini. (Red)

Sumber : detik.com