Katakepri.com, Kepri – Gubernur Kepulauan Riau menghadiri video conference interview/pendalaman sehubungan dengan proses evaluasi penilaian dalam rangkaian kegiatan penganugerahan PPKM Award Tahun 2023 bersama Satgas Penanganan Covid-19 Prov. Kepulauan Riau, Kamis (09/03).
Di hadapan para juri, Gubernur Ansar memaparkan strategi T3VAK SIREH, strategi penanganan pandemi Covid-19 yang terbukti berhasil di Kepri. Sebelumnya evidence atas capaian penanganan pandemi di Kepri telah di upload melalui aplikasi https://ppkmaward.kemendagri.go.id/.
“T3VAK SIREH”, sebuah singkatan dari T3 (Penguatan Kapasitas Layanan dan Respon 3T (Testing, Tracing, Treatment)), VAK (Percepatan Vaksinasi), SI (Optimalisasi Pola Kemitraan Pentahelix
dan Penyebarluasan Media Komunikasi, informasi dan Edukasi) dan REH (Rehabilitasi Ekonomi dan Sosial) yang juga mengambil nama suatu kelengkapan yang selalu hadir di dalam upacara adat, kalangan adat, bahkan hingga di acara pemerintahan khas melayu, menjadi strategi utama Gubernur Ansar bersama Forkopimda Kepri penanganan Covid 19.
“Melalui penguatan kapasitas layanan dan respon 3T (Testing, Tracing, Treatment), membangun kolaborasi dan sinergitas dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi, penguatan koordinasi dan komunikasi dalam penanganan pandemi, serta penyelenggaraan penanganan kepulangan PMI, dan pengawasan PMI illegal, dan Rehabilitasi Ekonomi dan Sosial, pandemi Covid 19 yang meledak di Kepri selama 2 gelombang kini dapat teratasi” papar Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar menambahkan, Setelah kasus pertama di Kepri teridentifikasi pada 18 Maret 2020, covid-19 mengalami puncak penyebaran pertama pada November 2020 dengan kasus tertinggi sebanyak 416, lalu puncak gelombang kedua pada Juli 2021 dengan kasus aktif harian tertinggi mencapai 7.046 kasus.
“Namun sejak program vaksinasi nasional kick off pada 14 Januari 2021, per 7 Maret 2023 ini capaian vaksinasi di Kepri dosis I telah mencapai 98,64 persen, dosis II 86,45 persen, dosis III 56,76 persen, dan dosis IV 14,53 persen. Sehingga per 7 Maret 2023 ini juga kasus aktif yang ada di Kepri hanya 1 dengan total kasus sembuh mencapai 97,01 persen” imbuhnya.
Menurut Gubernur Ansar, terdapat 8 inovasi di bidang kesehatan dalam penanganan pandemi, yakni penetapan seluruh rumah sakit (baik pemerintah maupun swasta) untuk menjadi rujukan layanan covid, penyediaan tempat karantina terpadu dengan total 3.386 tempat tidur, menggalang partisipasi seluruh elemen (baik dalam dan luar negeri) dalam rangka mendukung ketersediaan logistik medis, dan pembentukan satgasus penanganan Covid-19 daerah perlintasan.
Kemudian memperkuat sinergitas dan kolaborasi pentahelix khususnya dalam percepatan pemenuhan capaian vaksinasi, merekrut nakes dan relawan (kesehatan, tracing, swabber, laboratoris dan vaksinator) guna meningkatkan kapasitas 3T dan kualitas pelaporan, kolaborasi SATGAS-TNI polri-perangkat kewilayahan dalam pendisiplinan masyarakat, serta optimalisasi asistensi kepada kab/kota melalui penerbitan regulasi serta pelaksanaan monev yang berkesinambungan.
“Inovasi tersebut membuahkan hasil maksimal dengan indikator PPKM di Kepri yang pada 20 September 2021 berada pada level 3 hingga pada 4 Oktober 2021 berhasil turun ke Level 1” kata Gubernur Ansar.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Award 2023 sendiri merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, Fasyankes, Satuan TNI, dan POLRI di daerah. Launching pemberian penghargaan ini telah dibuka oleh Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Panjaitan pada 22 Februari lalu.
Sebagai informasi, penghargaan PPKM Award akan diumumkan pada tanggal 20 Maret 2023 mendatang. Dua kriteria utama dalam penghargaan Pemerintah Daerah dalam penanganan pandemi Covid-19 yakni Provinsi Berkinerja Terbaik dan Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik, yang dibagi menjadi lima wilayah yaitu wilayah Sumatera, wilayah Jawa-Bali, wilayah Kalimantan, wilayah Sulawesi, dan wilayah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. (*)