Katakepri.com, Jakarta – Syaraf kejepit adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya tekanan pada saraf yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kelemahan pada area yang terkena.
Meskipun penyebabnya dapat bervariasi, tapi dengan menghindari beberapa pantangan syaraf kejepit, Anda dapat terhindar dari penyakit ini. Yuk, simak pembahasan selengkapnya.
Mengenal Apa Itu Syaraf Kejepit
Pada laman Kementerian Kesehatan Linda Aryani, perawat Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin Palembang menjelaskan mengenai saraf terjepit.
Saraf terjepit merupakan kondisi saat saraf mengalami penekanan oleh jaringan sekitarnya seperti tendon, ligamen, otot, tulang, tulang rawan, atau jaringan lunak abnormal seperti tumor.
Keluhan saraf terjepit akan menimbulkan rasa nyeri atau rasa baal, disertai dengan rasa kesemutan yang menjalar.
Saraf terjepit yang tidak mendapat penanganan membuat otot yang dialiri saraf tersebut mengecil dan berujung pada kelemahan gerak.
Saraf terjepit atau disebut juga sebagai kompresi saraf adalah kondisi ketika saraf terjepit atau tertekan oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, tendon, otot, atau jaringan parut.
Pada laman Mayo Clinic dijelaskan saraf terjepit dapat terjadi di banyak area di seluruh tubuh. Misalnya, disk hernia di tulang belakang bagian bawah dapat memberi tekanan pada akar saraf.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki Anda. Demikian pula, saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa di tangan dan jari (carpal tunnel syndrome).
Sejumlah kondisi dapat menyebabkan jaringan menekan saraf seperti:
Cedera
Rheumatoid atau radang sendi pergelangan tangan
Stres karena pekerjaan yang berulang
Hobi atau kegiatan olahraga
Kegemukan
Jika saraf terjepit hanya dalam waktu singkat, biasanya tidak ada kerusakan permanen. Setelah tekanan berkurang, fungsi saraf kembali normal.
Dengan istirahat dan perawatan sederhana lainnya, kebanyakan orang sembuh dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, jika tekanan berlanjut, nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen dapat terjadi. Pada kondisi ini, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit.
Jika Anda mengalami gejala-gejala saraf terjepit, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli terkait untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pantangan Penderita Syaraf Kejepit
Penderita saraf kejepit perlu memperhatikan pantangan makanan dan aktivitas tertentu untuk mencegah terjadinya peningkatan nyeri dan pembengkakan. Berikut beberapa pantangan bagi penderita saraf kejepit.
1. Duduk Terlalu Lama
Duduk terlalu lama dengan postur yang tidak ergonomis menjadi salah satu pantangan syaraf kejepit yang perlu dihindari.
Oleh sebab itu, pastikan Anda beraktivitas dan bekerja dengan postur yang tepat, sesekali ubah posisi dan lakukan peregangan.
2. Sering Salah Posisi
Hindari hal-hal penyebab salah posisi seperti membungkuk ke depan atau mengangkat benda berat dengan cara salah. Apabila perlu mengangkat benda dari lantai lakukan dengan posisi nyaman. Tidak terlalu membungkuk, melainkan dengan menekuk kaki.
Selain itu, pantangan syaraf kejepit adalah mengambil barang dari sisi samping dengan posisi tidak ergonomis. Tidur dengan posisi tulang belakang melengkung juga menjadi hal yang harus dihindari.
3. Pola Makan Buruk
Hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam yang berlebihan, serta makanan yang digoreng atau berlemak tinggi. Makanan tersebut dapat memicu peradangan dan pembengkakan pada organ tertentu yang bisa mengacu pada saraf terjepit.
4. Aktivitas Fisik Terlalu Berat
Batasi aktivitas fisik yang melibatkan gerakan yang mengakibatkan tekanan pada area yang terkena saraf terjepit. Misalnya, menghindari aktivitas yang membutuhkan gerakan tangan dan jari yang berulang-ulang, atau aktivitas yang membebani sendi dan otot.
5. Obesitas
Penderita saraf terjepit juga tidak boleh kelebihan berat badan. Pertahankan berat badan yang sehat, jangan sampai Anda memiliki pola makan yang buruk hingga obesitas. Kelebihan lemak tubuh juga mampu memicu saraf terjepit.
6. Terlalu Memforsir Tubuh
Beristirahatlah dengan cukup dan hindari aktivitas yang melelahkan secara berlebihan. Jangan duduk atau berdiri dalam posisi yang sama terlalu lama.
7. Terlalu ‘Mager’
Terlalu sering malas gerak atau sering disingkat mager, justru jadi pantangan pada penderita saraf terjepit. Meskipun memang tidak boleh melakukan aktivitas berlebihan, namun ada baiknya latih anggota tubuh Anda.
Hindari gaya hidup yang kurang aktif atau terlalu banyak duduk atau berbaring. Olahraga teratur dan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau yoga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi berat badan.
Penting juga bagi penderita saraf terjepit untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis fisik untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mendapatkan latihan yang aman dan efektif untuk memperkuat otot dan mengurangi nyeri.
Ikuti rencana perawatan dan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter atau profesional kesehatan Anda, termasuk terapi fisik, obat-obatan, atau prosedur medis lainnya. Ingat, lakukan dengan konsisten!
Cara Mencegah Saraf Terjepit
Selain mengetahui pantangan syaraf kejepit, penting juga untuk melakukan upaya-upaya pencegahan.
Sebagai pencegahan, lakukan langkah-langkah berikut untuk membantu Anda mencegah kondisi tersebut.
1. Jaga Postur Tubuh
Jaga postur tubuh dengan baik. Hindari duduk atau berdiri dalam posisi yang salah, dan pastikan Anda memiliki kursi yang nyaman dan mendukung punggung saat bekerja atau mengemudi.
Hindari gerakan yang memicu cedera atau tekanan pada saraf, seperti angkat barang yang terlalu berat atau bergerak secara tiba-tiba. Jangan menyilangkan kaki atau berbaring dalam satu posisi dalam waktu lama.
2. Olahraga Peregangan
Lakukan latihan peregangan dan penguatan otot secara teratur. Ini membantu menjaga otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang, leher, dan persendian lainnya fleksibel dan kuat. Masukkan gerakan latihan kekuatan dan kelenturan ke dalam program olahraga rutin Anda.
3. Lakukan Olahraga Penyeimbang dengan Rutin
Lakukan kegiatan fisik secara teratur dan seimbang, seperti jogging, berenang, atau yoga, untuk menjaga fleksibilitas dan kesehatan tulang belakang. Batasi aktivitas berulang dan sering-seringlah beristirahat (lakukan jeda) saat melakukan olahraga.
Itulah tadi penjelasan mengenai pantangan syaraf kejepit. Apakah detikers mengalami beberapa gejalanya? Cobalah periksakan diri ke dokter, ya! (Red)
Sumber : detik.com