Dewi Kumalasari Ajak Perempuan Kepri Periksa Dini Antisipasi Penyakit Kanker 

Katakepri.com, Tanjungpinang – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar menjadi Narasumber pada kegiatan Talk Show yang diselenggarakan oleh GoTv untuk memperingati Hari Kanker Sedunia dengan tema ‘Close the Care Gap Gocast Go To School’ di SMA N 4, Tanjungpinang, Kamis (9/2).

Dewi Ansar, juga ditemani oleh 2 Narasumber lainya yaitu dr. Indra Hidayat Dokter Spesialis Bedah Onkologi dan dr. Fitta Deskawaty Dokter Spesialis Kejiwaan serta dr. Indrike Caesaria sebagai Host dalam Talkshow ini.

Dalam talkshow tersebut, Dewi Ansar menuturkan bahwa dengan perkembangan teknologi, kanker dapat dicegah dan dapat dideteksi secara dini. Oleh karena itu, masyarakat awam harus tahu bagaimana cara mendeteksi secara dini penyakit kanker tersebut.

Menurutnya, khusus dari tahun 2021 sampai tahun 2023 ini, YKI Kepri sudah membuat berbagai program kebijakan terutama dalam memfokuskan pada kegiatan sosialisasi pencegahan dan edukasi kepada masyarakat Kepri tentang kanker yang terjadi pada wanita, yakni kanker payudara dan kanker serviks.

“Kenapa dua kanker ini, karena memang pembunuh atau penyebab kematian tertinggi di dunia. Nah untuk kanker payudara dan serviks itu dua kanker yang tertinggi di indonesia, di tahun 2020 ada sekitar 396 ribuan kasus. Urutan pertama itu kanker payudara sekitar 234 ribuan kasus dan kedua kanker serviks,” ungkapnya.

Dewi Ansar juga mengajak para perempuan Kepri untuk pentingnya memeriksakan diri dengan teknik IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Sadanis (Periksa payudara klinis) sebagai deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara.

“Saya berharap masyarakat Kepri memiliki kesadaran tinggi untuk memeriksakan organ-organ pentingnya untuk dilakukan skrining. Karena sampai saat ini, kanker payudara dan kanker serviks masih menjadi pembunuh pertama untuk para perempuan. Tidak perlu takut untuk memeriksakan diri, karena semua penyakit kanker difasilitasi BPJS, dan dapat disembuhkan. Ayo ikut IVA test, papsmear secara rutin karena itu bisa mencegah kanker serviks,” pesannya.

Selanjutnya, Dewi Ansar menjelaskan bahwa pengobatan untuk kanker ini sangat lama, sehingga terkadang rasa bosan untuk berobat. Namun, hal itu menjadi salah satu yang harus dilawan oleh para survivor kanker.

Menurut dia, dukungan semangat dari keluarga dan teman-teman sangat diperlukan oleh survivor kanker agar mereka tetap terus melakukan kontrol kesehatannya. Karena survivor kanker ini harus terus mengonsumsi obat-obatan secara rutin.

“Kita yang sehat, keluarganya, teman-temannya harus terus memberikan semangat kepada mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Onkologi dr. Indra Hidayat mengungkapkan bahwa setiap tahun peringatan Hari Kanker Sedunia ini bisa sebagai pengingat bahwa kanker adalah penyakit yang membahayakan.

“Oleh karena itu, gerakan untuk mencegah, untuk mendeteksi dini merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan bersama-sama,” katanya.

Menurut dia, sebagai insan di kesehatan wajib hukumnya untuk terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar kesadaran masyarakat meningkat dan terus mengedukasi masyarakat agar mereka bisa mencegah penyakit kanker ini dengan baik.

Ia juga mengungkapkan dari hasil penelitian kanker ini 43,7 persen bisa dicegah, yang artinya hal ini adalah kesempatan agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit kanker.

“Hal-hal yang paling penting untuk mencegah kanker adalah tetap dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” tutupnya. (*)