Pemicu Kencing Manis yang Kerap Tak Disadari

Katakepri.com, Jakarta – Beberapa waktu ini banyak orang yang kerap mengaitkan nasi putih dengan risiko kencing manis atau dikenal diabetes. Padahal, para pakar menyebut, nasi putih sebenarnya tak beda dengan sumber karbohidrat pada umumnya.
Jika dikonsumsi dengan takaran yang tepat, kandungan gula dalam nasi justru menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Sebaliknya, jika nasi dikonsumsi lebih banyak dari kebutuhan kalori seseorang, kandungan gulanya di dalam tubuh akan ditimbun dan memicu masalah kesehatan.

Namun penting dicatat, hal yang sama juga berlaku untuk makanan lain yang mengandung gula dan karbohidrat.

“Nasi putih itu sifatnya menurutku netral ya, itu bukan sebuah kejahatan. Tapi tergantung kitanya mau makan berapa banyak,” kata praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD alias dr Koko dalam tayangan e-Life detikcom, Jumat (30/12/2022).

Pemicu Kencing Manis
Kencing manis atau diabetes ada banyak tipe, yang paling umum ditemukan adalah tipe 2. Diabetes tipe ini lebih terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat, terutama mencakup pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik.

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang memicu kencing manis adalah sebagai berikut, dirangkum dari Aarp.org.

1. Melewatkan waktu sarapan
Sebuah penelitian di The Journal of Nutrition menyimpulkan bahwa seseorang yang tidak pernah sarapan justru memiliki risiko lebih tinggi untuk kena diabetes. Hal ini karena seseorang yang tidak sarapan cenderung akan overeat alias makan berlebihan pada sesi makan berikutnya, alias kalap karena kelaparan.

“Sekalipun tidak merasa lapar, Anda akan merasa berhak ngemil karena tidak sarapan,” kata Melinda Maryniuk, seorang konsultan diabetes di Boston.

2. Duduk lebih dari 30 menit
Kurang aktivitas fisik menyebabkan gula atau bahan bakar dalam tubuh banyak tidak terpakai lalu tertimbun sebagai gula maupun lemak. Salah satu ukuran kurang gerak adalah duduk lama hingga di atas 30 menit tanpa bergerak.

3. Kurang tidur
Sebuah penelitian di Diabetologia menganalisis DNA lebih dari 900 ribu orang dan menemukan bahwa orang-orang dengan insomnia memiliki risiko diabetes tipe 2 sebesar 17 persen lebih tinggi.

“Dengan kurang tidur, kadar hormon Anda bakal tidak seimbang,” jelas Maryniuk.

4. Merokok
Penelitian di Diabetology and Metabolic Syndrome menunjukkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab utama pada 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia. Rokok meningkatkan risiko 30-40 persen.

5. Kurang sosialisasi
Menurut penelitian di Diabetologia, seseorang yang kurang memiliki hubungan sosial yang berkualitas cenderung lebih berisiko mengidap diabetes tipe 2. Tidak diketahui pasti bagaimana kaitannya, tapi diyakini bahwa kesepian dapat memicu depresi yang akhirnya berdampak pada metabolisme. (Red)

Sumber : detik.com