Katakepri.com, Jakarta -Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan data kasus gangguan ginjal akut misterius mengalami kenaikan. Sebelumnya tercatat sebanyak 152 kasus dan pada hari ini Selasa 18 Oktober 2022 bertambah menjadi 192 kasus di 20 provinsi.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan kenaikan data ini bukan berarti melonjak tiba-tiba, data tersebut merupakan data kumulatif dari bulan Januari-Oktober 2022 terbaru l, tepatnya per tanggal 18 Oktober yang dilaporkan ke IDAI.
“Jadi walaupun kelihatannya angka melonjak tinggi tetapi itu kumulatif dari sebelumnya. Jadi baru di laporkan hari ini, hari ini ada update-nya yang terakhir 192 kasus ya. Sampai sore ini”, kata Piprim melalui Zoom, Selasa, 18 Oktober 2022.
Piprim juga mengatakan komposisi pasien masih didominasi oleh balita berusia 1-5 tahun dengan gejala klinis sulit buang air kecil atau bahkan tak ada urine yang diproduksi. Kasus terbanyak tercatat berada di DKI Jakarta 50 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatra Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus.
Hingga saat ini, IDAI bersama Kemenkes masih meneliti penyebab dari penyakit ini. Sebab, kata Piprim, ada berbagai laporan dari berbagai daerah yang profilnya berbeda-beda, sehingga belum bisa dipastikan penyebab tunggalnya.
Terdapat beberapa dugaan lain yang muncul seperti keracunan (intoksikasi) etilen glikol hingga Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem usai Covid-19.
“Kalau MIS-C yang seperti biasa kita pengalaman obat-obatannya. Tapi ada juga pasien yang enggak membaik (setelah menjalani pengobatan). Ada juga kecurigaan obat-obatan yang mengandung etilen glikol, ini sedang kita periksa,” ujar Piprim. (Red)
Sumber : tempo.co