Katakepri.com, Jakarta – Ada sejumlah kisah yang menerangkan betapa dahsyatnya tobat dan amal saleh. Salah satunya seperti kisah yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Umamah.
Kisah ini turut diceritakan Abdul Abdurrahman al-‘Adawi Nawwarah dalam Ulaaika Hum at-Taaibuun 300 Qishah wa Qishah min Dumu’ at-Taabiin.
Diceritakan, ketika Rasulullah SAW di masjid, sedangkan para sahabat duduk-duduk di sekitar beliau, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang dan berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan maksiat yang pantas untuk mendapatkan had (hukuman), maka laksanakanlah had itu atas diriku.”
Rasulullah diam saja. Lalu, orang itu mengulangi ucapannya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan maksiat yang pantas untuk mendapatkan had, maka laksanakanlah had itu atas diriku.”
Rasulullah pun masih diam. Lalu orang itu berkata lagi, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan maksiat yang pantas untuk mendapatkan had, maka laksanakanlah had itu atas diriku.”
Rasulullah tetap diam hingga waktu salat jamaah tiba. Usai salat berjamaah, Rasulullah pulang dan laki-laki tu mengikutinya.
Abu Umamah pun mengikutinya untuk melihat apa reaksi Rasulullah terhadap laki-laki itu. Lalu, laki-laki tersebut berhasil menyusul Rasulullah dan kembali berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan maksiat yang pantas untuk mendapatkan had, maka laksanakanlah had itu atas diriku.”
Akhirnya Rasulullah berkata, “Bukankah kamu tahu ketika kamu keluar dari rumahmu, bahwa kamu telah berwudhu dengan baik?”
Laki-laki itu menjawab, “Ya, Rasulullah.”
Rasulullah berkata lagi, “Kemudian kamu mengikuti salat jamaah bersama kami?”
Laki-laki itu menjawab lagi, “Ya.”
Lalu, Rasulullah berkata lagi, “Sesungguhnya Allah telah mengampuni had yang seharusnya kamu dapatkan.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosamu.”
Allah SWT telah berfirman dalam salah satu surahnya mengenai tobat dari seorang hamba.
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS Al Baqarah: 222)
Sementara itu, bagi orang yang tidak mau bertobat, Allah telah berfirman, “Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.” (QS Al Hujurat: 11)
Mengenai ayat di atas, Yusuf Al-Qardhawi mengatakan dalam Al-Taubat Illa Allah, dosa-dosa besar itu tidak akan terhapuskan kecuali dengan tobat. Sebab, tobat merupakan kewajiban bagi setiap hamba Allah SWT. Ini adalah pendapat yang shahih dari mayoritas ulama. (Red)
Sumber : detik.com