WHO Waspadai Tingginya Pertumbuhan Kasus HIV di Eropa

katakepri.com, Jakarta – Jelang Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengomentari pertumbuhan kasus HIV (human immunodeficiency virus) di Eropa. Menurut WHO, pertumbuhan kasus HIV di Eropa sudah harus diwaspadai.

Penyebabnya pada tahun 2016, ada sekitar 160 ribu kasus HIV baru yang terjadi di 53 negara Eropa. 80 Persen kasus HIV baru ini berasal dari Eropa Timur.

“Angka ini merupakan angka kasus baru tertinggi dalam satu tahun. Jika tren ini berlanjut, kita tidak akan bisa mencapai target untuk mengeliminasi epidemi HIV pada tahun 2030,” tutur Zsuzsanna Jakab, direktur regional WHO Eropa, dikutip dari Reuters.

Data WHO menyebut prevalensi kasus HIV baru di Eropa melonjak 56 persen dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2007, prevalensi adalah 12 kasus baru dari 100.000 penduduk. Sementara pada 2016, prevalensi kasus baru ada di angka 18,2 dari 100.000 penduduk.

Selain jumlah kasus baru yang banyak, kekhawatiran lainnya adalah terlambatnya pada pasien mendapat pengobatan. Jakab mengatakan pasien-pasien yang baru terdata diketahui sudah terinfeksi beberapa tahun sebelumnya.

Hal ini membuat peluang pengobatan HIV untuk sukses menjadi berkurang. Selain itu, dikhawatirkan juga pasien sudah menularkan virus tanpa diketahuinya.

Direktur European Center for Disease Prevention and Control (ECDC), Andrea Ammon mengatakan negara-negara Eropa perlu meningkatkan respons dan menggalakkan deteksi dini HIV. Saat ini, jarak antara diagnosis HIV dengan ketika pasien terinfeksi adalah 3 tahun.

“3 tahun adalah waktu yang lama. Anda bisa tanpa sadar menularkan HIV ke orang lain sebelum akhirnya didiagnosis positif HIV,” tuturnya. (Red)

Sumber : detik.com