Katakepri.com, Jakarta – Sistem urologi manusia rentan terhadap dua jenis infeksi, yakni infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi ginjal. Kedua infeksi ini terkadang memiliki gejala yang mirip, sehingga membuat penderitanya bingung.
Mengetahui perbedaan ISK dan infeksi ginjal dapat sangat membantu menentukan pengobatan yang tepat. Mari ketahui lebih lanjut perbedaan infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih berikut ini.
Mengenal Infeksi Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih
Saluran kemih manusia terdiri dari beberapa bagian, termasuk ginjal, kandung kemih, dan uretra. Terkadang bakteri dapat menginfeksi saluran kemih. Saat bakteri menginfeksi saluran kemih, kondisi ini dikenal dengan nama infeksi saluran kemih.
Jenis ISK yang paling umum adalah sistitis, yaitu infeksi kandung kemih. Uretritis atau infeksi uretra juga sering terjadi. Seperti infeksi kandung kemih ataupun uretra, infeksi ginjal juga termasuk jenis ISK.
Infeksi saluran kemih dalam beberapa kondisi dapat berkembang menjadi infeksi ginjal. Hal ini bisa berisiko menyebabkan komplikasi serius. Untuk itu, dibutuhkan pemeriksaan medis untuk diagnosis ISK maupun potensi perkembangan penyakitnya.
Perbedaan ISK dan Infeksi Ginjal
Meskipun termasuk ISK, infeksi ginjal merupakan kondisi yang berbeda. Terdapat beberapa perbedaan infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih, antara lain:
1. Perbedaan Gejala
Dokter Reza Fahlevi menjelaskan, infeksi saluran kemih ada dua, yaitu infeksi atas
(hingga ke ginjal) dan infeksi bawah (buli-buli uretra).
Infeksi ginjal memiliki gejala yang mirip ISK. Namun, gejala infeksi saluran kemih yang paling umum antara lain:
- Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
- Merasa ingin selalu buang air kecil.
- Buang air kecil hanya dalam jumlah sedikit.
- Urine memiliki bau yang busuk.
- Urine berwarna keruh atau berdarah.
- Adanya ketidaknyamanan pada perut.
Terdapat gejala spesifik yang dapat menandakan infeksi saluran kemih telah menyebar ke ginjal dan menjadi infeksi ginjal. Seseorang yang mengalami infeksi ginjal akan mengalami:
- Demam
- Panas dingin
- Rasa sakit di sekitar punggung bawah atau samping
- Mual ataupun muntah
2. Perbedaan Penyebab
Saluran kemih biasanya dilengkapi dengan sistem yang baik untuk mencegah infeksi. Mengeluarkan urine secara teratur pun dapat membantu mengeluarkan patogen dari saluran kemih.
Saat bakteri masuk ke saluran kemih dan mulai berkembang biak, ISK dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan gejala. Bakteri sering berasal dari saluran pencernaan yang menyebar dari anus ke saluran kemih.
Wanita relatif lebih mudah terkena ISK dibanding pria. Karena, uretra wanita lebih pendek dan dekat dengan anus. Hal ini memudahkan bakteri untuk menyebabkan infeksi.
Bakteri E. coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih yang umum. Lalu, infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore juga dapat menyebabkan uretritis.
Penyakit ISK yang tidak diobati dapat menyebar ke ginjal dan menjadi infeksi ginjal. Ginjal yang terinfeksi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal ataupun sepsis. Sepsis merupakan kondisi saat bakteri telah masuk ke darah.
Infeksi ginjal juga dapat terjadi ketika batu ginjal menyumbat saluran kemih, yang menjebak bakteri dan menyebabkan infeksi. Batu ginjal perlu segera ditangani dengan melakukan prosedur pengangkatan atau memecah batu ginjal.
Selain itu, infeksi ginjal bisa saja terjadi setelah operasi ginjal atau sebagai akibat dari infeksi yang menyebar dari bagian tubuh selain saluran kemih.
3. Perbedaan Pengobatan
Cara mengobati infeksi saluran kemih dan infeksi ginjal mirip. Penyakit ISK biasanya dapat diobati dengan antiobiotik yang diresepkan dokter dalam waktu 3-5 hari.
Sementara, pengobatan infeksi ginjal umumnya berlangsung 7-14 hari, tergantung kelas antibiotik yang diresepkan dokter.
Penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik sesuai resep dokter, bahkan setelah gejalanya hilang. Menghabiskan antibiotik bertujuan untuk memastikan infeksi telah sepenuhnya diobati.
Infeksi ginjal yang serius mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, meliputi penggunaan antibiotik dan infus. Jika bentuk saluran kemih menyebabkan infeksi ginjal kronis, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk memperbaiki saluran kemih. (Red)
Sumber : klikdokter