Katakepri.com, Batam – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad disambut antusias warga dalam peringatan Isra Mi’raj 1443 Hijriah di Masjid Jabal Rahmah, Perumahan Pesona Bukit Laguna, Kelurahan Tanjung Piayu, Seibeduk, Minggu (27/2) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Amsakar yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Batam menyampaikan terimakasih kepada warga Batam. Salah satunya terkait kebersamaan dalam membangun Batam sesuai visinya, Bandar Dunia Madani. Hal tersebut seperti terlihat dari semangat membangun rumah ibadah.
“Saya bangga dan berbahagia, karena baru satu tahun saja semangat warga sudah membangun seperti ini (Masjid Jabal Rahmah),” kata Amsakar.
Menurut Amsakar, semangat seperti inilah yang menjadi modal yang besar menuju Batam yang madani dan lebih maju lagi ke depan. Menjemput semangat warga tersebut, bahkan Amsakar langsung menelpon bagian Kesra Pemko Batam untuk ikut membantu pembangunan masjid ini. “Siapkan persyaratannya dan datangi bagian kesra,” kata Amsakar.
Seiring visi, tidak hanya pembangunan fisik yang menjadi fokus Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad. Keduanya juga begitu konsen melakukan pembangunan non fisik.
“Bapak ibu sekalian, Rudi dan Amsakar fokus dalam hal ini,” katanya.
Data DMI, setidaknya ada 1.200 masjid dan musala di Kota Batam. Hal ini tentu saja berkembang seiring waktu. Bahkan, kini pemerintah baru saja membangun Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah yang terbesar se-Sumatera. Dalam proses pembangunan masjid dengan ciri khas Melayu yakni Masjid Tanjak. Juga melakukan renovasi Masjid Agung Batam.
“Seiring waktu saya berharap kita akan memberi warna menghidupkan dan memakmurkan masjid,” harap dia.
Dalam satu kesempatan, Amsakar tak menampik peran kelompok-kelompok masyarakat sangat besar bagi pembangunan Batam. Kemajemukan warga Batam yang beragam latar belakang suku, budaya maupun agama andil dalam mewujudkan Batam yang madani dan lebih maju.
Untuk itu, Amsakar menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya. Selain fokus membangun dan ditengah keterbatasan, pihaknya juga tak lupa memberikan insentif bagi berbagai kalangan, dari imam masjid, para pendeta, mubalig, kader posyandu dan lain sebagainya.
“Insha Allah insentif ini tetap akan menjadi perhatian kami,” terang Amsakar. (Red*)