Batas Antara Alam Dunia dan Alam Akhirat dalam Islam

Katakepri.com, Jakarta – Setelah hari kiamat tiba, manusia yang meninggal dunia akan mulai memasuki tahapan kehidupan di akhirat. Namun, sebelum dibangkitkan kembali, manusia akan menuju pada fase alam penantian.

Fase ini disebut-sebut sebagai fase kedua setelah kehidupan di dunia. Sekaligus tempat manusia menunggu hari kebangkitan yang menjadi batas antara alam dunia dan akhirat. Inilah yang disebut dengan alam barzakh atau alam kubur.

“Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat,” tulis Sumber Belajar Kemendikdud dan dilihat detikEdu, Kamis (6/1/2022).

Tidak mengherankan, bila manusia yang berada di alam barzakh dapat melihat keadaan di alam dunia maupun di akhirat sekaligus. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Nurul Irfan.

“Dia (alam barzah) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzakh bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya barzah bisa melihat dunia dan akhirat,” kata KH Nurul Irfan yang dikutip dari situs MUI.

Batas antara alam dunia dan alam akhirat yang disebut alam barzakh ini pula menjadi tempat manusia mendapat balasannya selama di dunia. Sebab itu ada istilah yang kita kenal dengan siksa kubur.

Manusia akan bertemu, ditanya, dan diperiksa amal perbuatannya semasa di dunia oleh Malaikat Munkar dan Nakir. Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ

Artinya: “Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia…” (HR Tirmidzi).

Bila seorang manusia dapat menjawab rangkaian pertanyaan dari kedua malaikat tersebut dengan benar, maka ia akan mendapatkan nikmat kubur hingga datangnya hari kiamat.

Sebaliknya, siksa kubur akan menghampirinya bila pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan benar. Jawaban dari pertanyaan tersebut dikembalikan lagi dari kebiasaan dan perbuatan manusia semasa hidupnya.

Keberadaan alam barzakh juga sebenarnya telah dijelaskan dalam firmanNya. Salah satunya dalam surat Al Mu’minun ayat 100. Ayat ini menjadi bukti bahwa alam barzakh menjadi tempat manusia menanti hari kebangkitannya,

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya: Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”

Selain itu, dijelaskan pula dalam surat Ar Rum ayat 56 yang menyebutkan, alam barzakh menjadi tempat singgah manusia hingga hari kebangkitan,

وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ الْبَعْثِ ۖ فَهَٰذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).”

Setelah mengetahui bahwa keberadaan batas antara alam dunia dan alam akhirat diakui oleh Al Quran, alangkah baiknya bila kita bisa mengambil hikmah dan menjadikan ini motivasi untuk meningkatkan bekal amal sholeh untuk di akhirat kelak. (Red)

Sumber : detik.com