katakepri.com, Batam – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menerima kunjungan Delegation
Executive Leaders Program dari Singapura pada Jumat (3/11) di Kantor Walikota. Rombongan ini dipimpin
oleh Deputy Secretary Ministry Off Education, Mr. Lim Boon Wee. Dalam menerima rombongan tersebut
Wali Kota didampingi Sekretaris Daerah, Jefridin serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota
(Pemko) Batam.
Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, seperti perencanaan pariwisata yang dilakukan di
Kota Batam. Karena menurut Mr. Lim Boon Wee banyak masyarakat Singapura yang datang berkunjung ke
Batam. Hal lain yang dibincangkan terkait tantangan yang dihadapi Batam serta seberapa besar pengaruh
dibukanya fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Bandara Internasional Hang Nadim.
Mengenai perencanaan pariwisata Batam, Wali Kota mengatakan Batam Pemko Batam bekerjasama dengan
asosiasi pariwisata. Selain itu ada juga event-event tingkat lokal maupun nasional yang dibuat di Batam
dengan tujuan menarik wisatawan. Batam saat ini tengah melakukan penataan sehingga Batam sebagai kota
destinati terwujud. “Tadi saya baru pulang mengunjungi Pulau Putri. Disana akan dibangun seperti di Bali
yang pantainya panjang, ini kami masing mengajukan izin ke pusat sehingga menjadi salah satu tujuan
wisata,” jelasnya.
Bicara tantangan, Wali Kota menyebutkan begitu banyak tantangan yang dihadapi terutama yang berkaitan
dengan keputusan. Ini mengingat sebagai pimpinan ia tidak bisa langsung memutuskan, karena masih ada
gubernur dan presiden selaku pengambil kebijakan. Kebutuhan di Kota Batam menurutnya hampir 50
persen berada di Singapura. Oleh karena itu, perlu dukungan dari Singapura dengan cara kerjasama
antara Batam-Singapura. Diakuinya iklim investasi di Kota Batam saat ini tengah lesu dan Wali Kota
mengatakan banyak perusahaan yang tutup.
“Industri ini masalah dunia, sejak minyak mengalami kenaikan yang berimbas pada dunia usaha. Apa yang
menjadi masalah di Batam sudah saya laporkan kepada Presiden dan sudah minta petunjuk dari Presiden.
Presiden memberi waktu dua tahun untuk transformasi dari FTZ menjadi KEK,” jelasnya.
Terkait pembangunan MRO di Batam, tentunya berpengaruh bagi Batam terutama dalam penyerapan
tenaga kerja. Sebelumnya Lion Air, bahkan Lion Air telah membangun perumahan untuk karyawannya.
Sementara itu Mr. Lim Boon Wee mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan itu untuk memahami keadaan
Kota Batam. Bagaimana antara Batam dan Singapura dapat terjalin kerjasama sehingga ekonomi di dua
negara bisa maju. “Batam dan Singapura tetangga dekat, bagaimana bisa menjalin kerjasama sehingga
ekonomi bisa maju ke depannya,” ungkapnya. (Red/Hum)