Katakepri.com, Jakarta – Meski Bulan memiliki atmosfer tipis dan sebagian besar terdiri dari hidrogen, neon, dan argon, ini bukan jenis campuran gas yang dapat menopang kehidupan. Namun konon sebenarnya ada banyak oksigen di Bulan.
Hanya saja, oksigen di Bulan tidak berwujud dalam bentuk gas. Sebaliknya, oksigen terperangkap di dalam regolith atau lapisan batu dan debu halus yang menutupi permukaan Bulan.
“Oksigen dapat ditemukan di banyak mineral di tanah di sekitar kita. Dan Bulan sebagian besar terbuat dari batuan yang sama yang akan kita temukan di Bumi (walaupun dengan jumlah material yang sedikit lebih banyak yang berasal dari meteor),” kata John Grant dosen ilmu tanah di Southern Cross University, Australia.
Mineral seperti silika, aluminium, besi, dan magnesium oksida, mendominasi lanskap bulan. Semua mineral ini mengandung oksigen, tetapi tidak dalam bentuk yang dapat diakses oleh paru-paru kita.
Di Bulan, mineral ini ada dalam beberapa bentuk yang berbeda termasuk batuan keras, debu, kerikil, dan batu yang menutupi permukaan. Bahan ini adalah hasil dari dampak meteorit yang menabrak permukaan Bulan selama ribuan tahun yang tak terhitung jumlahnya.
Beberapa orang menyebut lapisan permukaan Bulan sebagai ‘tanah’. Namun ilmuwan dan ahli tanah ragu menggunakan istilah ini. Tanah seperti yang kita tahu itu adalah hal yang cukup ajaib yang hanya terjadi di Bumi. Tanah diciptakan oleh sejumlah besar organisme yang bekerja pada bahan induk tanah-regolit, yang berasal dari batuan keras selama jutaan tahun.
Hasilnya adalah, matriks mineral yang tidak ada di batuan asli. Tanah Bumi dipenuhi dengan karakteristik fisik, kimia, dan biologis yang luar biasa. Sementara itu, material di permukaan Bulan pada dasarnya adalah regolith dalam bentuk aslinya yang belum tersentuh.
“Berapa banyak oksigen yang dapat disediakan Bulan? Jika kita berhasil mengekstrak kandungan oksigen ini, ternyata cukup banyak oksigen yang bisa dihasilkan Bulan,” kata Grant.
Dia menjelaskan, jika kita mengabaikan oksigen yang terikat di material batuan keras Bulan yang lebih dalam, dan hanya mempertimbangkan regolith yang mudah diakses di permukaan, kita bisa mendapatkan beberapa perkiraan.
Setiap meter kubik regolith Bulan rata-rata mengandung 1,4 ton mineral, termasuk sekitar 630 kilogram oksigen. NASA mengatakan, manusia perlu menghirup sekitar 800 gram oksigen sehari untuk bertahan hidup. Jadi, 630 kilogram oksigen akan membuat seseorang tetap hidup selama sekitar dua tahun (atau lebih).
Sekarang mari kita asumsikan kedalaman rata-rata regolith di Bulan adalah sekitar sepuluh meter. Dan kita dapat mengekstrak semua oksigen dari sini. Itu berarti, sepuluh meter teratas permukaan Bulan akan menyediakan oksigen yang cukup untuk mendukung delapan miliar orang di Bumi selama sekitar 100 ribu tahun.
Ini juga akan tergantung pada seberapa efektif kita berhasil mengekstrak dan menggunakan oksigen. Terlepas dari itu, angka ini sangat luar biasa.
“Memiliki oksigen di Bumi adalah hal yang patut disyukuri. Karenanya kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi planet ini dan khususnya tanahnya, yang terus mendukung semua kehidupan terestrial sekalipun tanpa kita berusaha,” tutupnya. (Red)
Sumber : detik.com