Katakepri.com, Jakarta – Perusahaan rintisan atau startup kian diminati para generasi muda. Untuk membawa startup tersebut mencapai kesuksesan, pemilihan tim coach jangan sampai salah.
Para pendiri startup bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan para petinggi startup yang sudah berpengalaman. Hal itu yang dilakukan di dalam program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) yang dihadirkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Mempertemukan pelaku startup yang sudah ‘makan asam garam’ dengan mereka yang baru bergelut menjadi kesempatan emas untuk menyerap ilmu lalu mengaplikasikannya.
Hal utama yang akan dilatih dalam sesi coaching ini adalah upaya penyempurnaan produk dan model bisnis, serta peningkatan loyalitas/retensi pengguna, sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar.
Fase ini biasa disebut juga dengan product-market fit, istilah dimana perusahaan rintisan berupaya untuk mempersolid tawaran produk digitalnya, agar dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan pengguna.
“Untuk memilih tim coach terbaik se-Indonesia, kami melihat rekam jejak para pendiri dan praktisi startup yang perusahaannya sudah berhasil mencapai tahap product market fit. Kami juga mempertimbangkan keahlian, spesialisasi, dan peran mereka dalam membawa startup tersebut hingga ada di titik sekarang. Tentunya kami ingin melibatkan para praktisi yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan praktikal, untuk dapat berbagi ilmu dengan para startup SSI Batch 3,” jelas Italo Gani selaku Advisor program SSI.
Banyak pendiri startup memulai perusahaannya dengan visi atau mimpi besar, mereka harus memiliki rencana eksekusi yang jelas dan spesifik agar bisa benar-benar mewujudkan perubahan yang diinginkan.
Selain itu, pelaku startup ini untuk terus melakukan uji coba terhadap aplikasi mereka, aplikasi kompetitor, atau alternatif lain yang ada di pasaran. Hal ini penting supaya para pelaku startup bisa lebih familiar dan merencanakan solusi apa yang bisa diperbaiki dan dikembangkan seiring berjalannya waktu.
“Terkadang, dalam perjalanan mengembangkan startup, kita membutuhkan pihak eksternal untuk memberikan perspektif baru. Semoga dengan sesi coaching ini, saya juga bisa sharing pengalaman untuk membantu para founders menyelesaikan tantangan yang sedang mereka hadapi,” tutur Group Product Manager Xendit, Maria Sahara.
Program ‘Naik Kelas’
Program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3 yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memasuki sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching.
Dalam sesi yang berlangsung selama empat bulan ini, 15 startup early-stage yang terpilih menjadi partisipasn berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para praktisi startup aktif, seperti VP of Product Mekari Aviandri Hidayat, Co-Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan, Group Product Manager Xendit Maria Sahara, serta Managing Partner Impacto Italo Gani.
Program SSI hadir untuk memperkuat dan melengkapi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dan Nexticorn yang telah lebih dulu diluncurkan Kominfo.
Melalui SSI, Kominfo menargetkan mencetak 150 startup digital yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital pada 2024 mendatang.
Ke-15 startup early-stage tersebut dikurasi dari total 5.723 pendaftar, yaitu AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, PowerBrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.
Sejak September 2020, program inkubasi SSI diikuti total 50 startup early-stage di Indonesia. Alumni program ini di antaranya Justika, Schoters, Verihubs, Woobiz, Feedloop, Rekosistem (Batch 1), dan Appskep, Legalku, Dibimbing, Sribuu, LingoTalk, dan Wehelpyou (Batch 2).
Sumber : detik.com