Wabup Natuna: Sumber Daya Kelautan harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang Terampil

Katakepri.com, Natuna – Natuna memiliki luas wilayah daratan dan lautan mencapai 264.198,37 kilometer persegi. Berbagai komoditas laut menjadi kekayaan alam Natuna. Dilansir dari situs resmi Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, secara administratif Natuna terdiri dari 12 kecamatan.

Natuna terletak di antara 1° 16’ – 7° 19’ Lintang Utara dan 105° 00’ – 110°00’ Bujur Timur. Natuna memiliki luas laut mencapai 99 persen dari total luas wilayahnya. Selain luas, laut Natuna juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi sumber daya ikan laut Natuna pada 2011 sebesar 504.212,85 ton per tahun atau sekitar 50 persen dari potensi Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP RI) 711 di Laut Natuna.

Rabu 27 November 2021 dalam seminar kebudayaan maritim yang dilaksakan secara virtual dihadiri oleh dua pembicara utama yaitu Gubernur Kepri , Ansar Ahmad dan Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda. Acara tersebut diikuti olah dosen dan mahasiswa dari berbagai universitas diseluruh Indonesia.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang menjadi pembicara pada kesempatan tersebut menyampaikan kepulauan Riau proses percepatan peningkatan ekonomi berbasis maritim menjadi salah satu concern pemerintah provinsi.

“ Potensi Kepulauan Riau sebagai poros maritim nasional dapat diukur dari kondisi saat ini wilayah perairan Kepulauan Riau 98 % atau 417.012,97 Km, dengan produk hasil perikanan 6.206,90 Ton. Pemerintah terus melakukan percepatan peningkatan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah untuk kemakmuran masyarakat. Selain itu mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur antar pulau guna pengintegerasian dan percepatan pembangunan kawasan pesisir” Jelas Gubernur Ansar.

Wakil Bupati Natuna yang juga hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut menyampaikan bahwa potensi sektor maritim Natuna sangat kaya, namun yang perlu digaris bawahi adalah apakah potensi laut natuna yang kaya sudah diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang terampil.

“ Hal yang perlu kita pahami adalah Sumber Daya Kelautan harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang Terampil. Kita tahu laut kita kaya bahkan diprediksi memiliki pontensi sebagai poros maritime nasional, ini sangat luar biasa. Tapi kemudian apakah kekayaan sumberdaya laut tersebut sudah didukung dengan tenaga terampil yang dapat mengelolanya dengan maksimal. Jika tidak dikelola dengan maksimal maka kapal asing yang akan masuk dan mengambil kekayaan laut kita” jelas Rodhial Huda.

Lebih lanjut Rodhial Huda menjelaskan bahwa pembangunan sumberdaya yang terampil harus dimulai dari perbaikan system pendidikan dengan melahirkan jurusan jurusan yang punya kaitan dengan kemaritiman.

“ Pembangunan Sumberdaya maritime harus harus dimulai dari perbaikan system pendidikan dengan melahirkan jurusan jurusan yang punya kaitan dengan kemaritiman. Sebagai contoh tersedianya jurusan kuliah kemaritiman didaerah, saat ini dikepulaun Riau kita punya umrah yang memimiliki jurusan kuliah maritim dan sekarang juga tersedia di UNRIKA, ini menjadi langkah penting untuk melahirkan sumberdaya yang kompeten di sektor maritim. Lapangan kerja didunia maritim sangat banyak namun tenaga profesionalnya yang tidak mumpuni” tambah Rodhial Huda

Rodhial huda menegaskan perlu untuk meneguhkan identitas sebagai bangsa maritime, perlu didukung melalui program pengembangan sumberdaya manusia kelautan yang handal. Rodhial huda juga berharap kemampuan daerah dalam pendidikan maritim serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan harus dimulai dari penyiapan sumberdaya melalui pendidikan menengah dan tinggi. (Red/Hum)