Katakepri.com, Jakarta – Surat An Naml 30-31 mengisahkan Nabi Sulaiman AS yang sedang berdakwah saat menemui Ratu Balqis. Dikutip dari Tafsir Ringkas yang diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Nabi Sulaiman AS saat itu mengirim surat pada Ratu Balqis. Peringatan disampaikan dalam surat tersebut.
Bacaan surat An Naml 30-31
30. إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Arab latin: Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
31. أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Arab latin: Allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn
Artinya: “Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
“Nabi Sulaiman mengingatkan Ratu Balqis supaya jangan sombong seperti penguasa lain. Ratu Balqis juga diingatkan agar segera berserah diri pada Allah SWT dan tidak memperlihatkan perlawanan,” tulis tafsir dari Kemenag tersebut.
Memahami surat An Naml 30-31, ada baiknya membaca lebih dulu beberapa ayat sebelumnya. Di beberapa ayat sebelumnya diceritakan sosok Ratu Balqis yang memimpin negeri Saba’, pertemuan dengan Nabi Sulaiman AS, hingga menerima ajaran Allah SWT.
Kabar Ratu Balqis sampai pada Nabi Sulaiman AS melalui burung hudhud. Saba’ diceritakan sebagai negara kaya yang penduduk dan pemimpinnya menyembah matahari. Nabi Sulaiman AS lantas mengundang Ratu Balqis ke istananya yang lebih megah atas izin Allah SWT.
Jika Ratu Balqis yang kaya dan berkuasa diingatkan supaya tidak sombong dan berserah diri pada Allah SWT sesuai surat An Naml 30-31, maka sudah selayaknya semua muslim berlaku yang sama. (Red)
Sumber : detik.com