Katakepri.com, Jakarta – WhatsApp disebut sebagai salah satu media komunikasi yang penting perannya bagi kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan. Namun kemungkinan mereka akan kesulitan menggunakannya lagi karena Facebook memberlakukan larangan bagi Taliban untuk menggunakan layanannya.
Seperti dikutip detikINET dari AFP, Rabu (18/8/2021) Facebook menyatakan telah memblokir akun WhatsApp yang berhubungan dengan Taliban sesaat setelah kelompok ini menguasai Kabul. Taliban memang disebut hendak memanfaatkan WhatsApp untuk membantu mereka dalam memerintah.
“Taliban disebut sebagai organisasi teroris di bawah hukum Amerika Serikat dan kami melarang mereka dari layanan kami berdasarkan kebijakan Dangerous Organization,” sebut juru bicara Facebook.
Juru bicara WhatsApp menyampaikan bahwa perusahaannya mengikuti kebijakan negaranya. “Hal ini termasuk pelarangan akun yang tampaknya menjadi akun resmi dari Taliban. Kami mencari lebih banyak infromasi dari otoritas AS terkait situasi yang berkembang di Afghanistan,” sebutnya.
Ia menambahkan bahwa akun WhatsApp yang dikendalikan Taliban atau atas nama mereka akan dilarang. Tidak hanya di WhatsApp, Facebook juga melarang konten terkait Taliban beredar di Instagram yang juga salah satu anak usahanya.
Pihak Taliban sendiri telah mengritik Facebook atas diberlakukannya larangan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai pemblokiran atas kebebasan berbicara.
Memblokir konten Taliban di Facebook dan Instagram lebih mudah dilakukan karena dapat diawasi secara langsung. Berbeda dengan WhatsApp di mana pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerimanya. Lantas bagaimana cara WhatsApp menentukan sebuah akun milik Taliban atau tidak?
Pihak WhatsApp tidak menjelaskannya prosesnya secara detail. Mungkin mereka melihat pola atau informasi tertentu untuk memblokir akun yang dimiliki oleh Taliban. (Red)