Katakepri.com, Jakarta – Olivier Giroud mengatakan bermain untuk AC Milan sebagai kehendak Tuhan. Striker veteran asal Prancis itu tiba di San Siro dari Chelsea dan siap menjawab tantangan baru bersama klub barunya.
Giroud menyelesaikan transfernya senilai 2 juta euro atau setara Rp34 miliar dari Chelsea ke Milan pada 17 Juli. Dia mendapatkan kontrak dua tahun sampai 2023.
Dia menyatakan ingin banyak membantu I Rossoneri di berbagai kompetisi, seperti Serie A maupun Liga Champions musim depan. Sebab, itu akan menjadi petualangan barunya setelah membela The Blues selama empat tahun.
“Waktunya telah tiba untuk meninggalkan Chelsea dan menemukan liga baru. Tuhan ingin saya bermain untuk Milan. Ini adalah salah satu klub terbesar di dunia dan saya sangat percaya dengan proyek di sini,” ucap Giroud, dilansir dari Goal Internasional.
“Saya memenangkan banyak trofi di setiap klub yang pernah saya kunjungi dan ingin melakukan hal yang sama di sini. Saya memiliki tujuan dalam pikiran saya, tetapi saya tidak ingin mengungkapkannya, jika tidak, saya akan melakukannya, menjadi terlalu banyak tekanan. Anggap saja tujuan akhir saya adalah untuk menang bersama Milan,” lanjutnya.
Di Milan Giroud menggunakan jersey nomor punggung 9. Nomor punggung tersebut telah terbukti banyak memberi kesialan beberapa striker sebelummnya dengan kehilangan ketajaman di lini serang. Hal itu terjadi selepas jersey nomor 9 ditinggalkan mantan legenda Milan, Fillipo Inzaghi.
Gonzalo Higuain, Luiz Adriano dan Fernando Torres semuanya gagal mengikuti jejak seorang legenda klub. Tetapi Giroud, menegaskan bahwa ia dapat mengatasi beban ekspektasi tersebut.
“Saya tidak percaya takhayul, nomor baju tidak bisa mengubah cara saya bermain. Striker seperti Inzaghi, Marco van Basten dan Jean-Pierre Papin mengenakan jersey ini untuk Milan, tapi saya tidak merasakan tekanan,” imbuhnya.
Pemain berusia 34 tahun itu terus bersikeras bahwa dia masih bisa memberikan hasil yang terbaik bagi klubnya saat ini. Meskipun umurnya sudah kepala tiga dan tidak muda lagi, ia menganggap rekan setimnya yang baru Zlatan Ibrahimovic bisa menjadi contoh. Sebab, umur bukan masalah untuk tetap bermain panjang di level tertinggi.
“Usia saya tidak berarti apa-apa. Zlatan Ibrahimovic beberapa tahun lebih tua dari saya, tapi ini semua tentang mentalitas Anda. Dengan motivasi yang tepat, Anda masih bisa mendorong dengan keras,” tutupnya. (Red)
Sumber : sindonews.com