Katakepri.com, Jakarta – Perhatian dunia sedang berpusat pada Olimpiade Tokyo 2020. Sempat tertunda, akhirnya olimpiade kelas dunia ini terlaksana juga.
Namun perlu waspada sebab momen tersebut jadi peluang kejahatan siber melancarkan aksinya. Pandemi virus Covid-19 membuat pesta olahraga antar negara itu dilakukan tanpa penonton. Alhasil, masyarakat menyaksikannya secara online.
Para pelaku kejahatan siber tidak akan kehabisan akal dalam memanfaatkan euforia menonton Olimpiade 2020 ini dengan meluncurkan berbagai skema penipuan online.
Pakar Kaspersky akhirnya menganalisis situs web phishing terkait Olimpiade yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna. Sebagai hasil, peneliti Kaspersky menemukan berbagai skema terkait penipuan olimpiade palsu. Dilansir dari keterangan tertulis, Mingu (1/8/2021), berikut ini 5 skema phising yang terjadi di tengah Olimpiade Tokyo 2020
1. Live Streams
Para ahli Kaspersky menemukan berbagai halaman phishing yang menawarkan streaming Olimpiade. Beberapa dari mereka bahkan meminta orang untuk mendaftar sebelum menonton. Biasanya di halaman phishing seperti itu, setelah pengguna memasukkan kredensial akan diarahkan ke halaman yang mendistribusikan file berbahaya yang berbeda.
Selain menginstal malware di perangkat mereka melalui file semacam itu, para pengguna juga diminta mengirimkan informasi identitas pribadi ke tangan yang tidak dapat dipercaya. Setelah itu, scammers mulai dapat menggunakan data tersebut untuk tujuan berbahaya atau menjualnya di Dark Web.
2. Tiket palsu
Meskipun tidak ada acara yang diadakan dengan penonton secara langsung tahun ini, para penipu online tetap tidak berhenti untuk mencoba peruntungannya, seperti menjual tiket acara offline. Entah bagaimana skema tersebut masih efektif. Pakar Kaspersky juga menemukan halaman yang menawarkan pengembalian uang untuk tiket yang sudah dibeli.
3. Etinitas Terkait Olimpiade
Pakar Kaspersky juga menemukan contoh halaman phishing yang disamarkan sebagai halaman resmi untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan halaman yang meniru Komite Olimpiade Internasional. Yang terakhir, misalnya, mengumpulkan kredensial layanan MS pengguna.
4. Hadiah
Tidak ada perhelatan publik besar tanpa scammers yang memberi iming-iming hadiah palsu terkait acara. Para ahli Kaspersky juga menemukan halaman phishing yang menawarkan untuk memenangkan Televisi, yang nampaknya menjadi kejutan yang ideal untuk menonton Olimpiade.
Ini cukup populer dan skema umumnya, para pengguna yang menjadi pemenang beruntung hanya perlu membayar biaya pengiriman. Tentu saja, hadiah TV tersebut tidak akan pernah sampai ke pengguna yang tertipu.
5. Token pertandingan olimpiade
Terakhir, dan yang paling penting, peneliti Kaspersky menemukan mata uang virtual pertama, yang merupakan dana dukungan untuk atlet Olimpiade.
Tentunya, ini adalah palsu. Scammers mengungkap bahwa ini merupakan upaya dalam mendukung olahragawan berbakat secara finansial di seluruh dunia yang membutuhkan, maka pengguna dapat berpartisipasi dengan cara melakukan pembelian token. (Red)
Sumber : sindonews.com