Katakepri.com, Jakarta – Gusi merupakan bagian yang sensitif dalam mulut sehingga rentan mengalami iritasi atau pembengkakan. Sering kali saat kita menyikat atau menggosok gigi, gusi mudah terluka dan membengkak hingga berdarah. Gusi bengkak ditandai dengan warna merah yang lebih gelap, bukan warna merah muda biasanya pada gusi.
Sebelum mengobatinya ketahui lebih dulu penyebab gusi membengkak. Sariawan atau infeksi akibat jamur dan virus dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada gusi. Selain sariawan dan infeksi, faktor lain terjadinya gusi bengkak adalah sebagai berikut.
1. Kehamilan
Aliran hormon yang diproduksi tubuh selama masa kehamilan dapat meningkatkan aliran darah pada gusi. Peningkatan aliran darah menyebabkan gusi rentan mengalami iritasi yang menyebabkan pembengkakan. Selain itu, perubahan hormonal dapat menghambat kemampuan tubuh dalam melawan bakteri yang menyebabkan infeksi gusi dan meningkatkan risiko radang gusi.
2. Kekurangan vitamin
Tubuh memerlukan asupan vitamin yang tercukupi. Mengonsumsi vitamin yang cukup dapat mencegah gusi mengalami pembengkakan, terutama vitamin B dan C. Kurang mengnsumsi vitamin dapat menimbulkan efek domino pada tubuh. Jika kurang mengonsumsi vitamin C dapat meningkatkan risiko penyakit kudis yang akan bedampak pada timbulnya penyakit gusi.
3. Gingivitis atau Radang gusi
Penyebab gusi bengkak yang paling sering ditemui adalah gingivitis atau yang biasa disebut radang gusi. Gejala gingivitis sangat ringan sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia mengalami gingivitis. Gejala gingivitis ditandai dengan gusi yang mengalami iritasi dan membengkak. Meski gejalanya ringan, jangan mengabaikan gingivitis karena jika tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis (infeksi pada gusi yang dapat merusak gigi) dan kemungkinan kehilangan gigi.
Gingivitis dapat dicegah dengan rajin menjaga kebersihan mulut dan menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari. Plak, yaitu lapisan bakteri dan susa-sisa makanan yang menempel pada garis gusi dan gigi sepanjang waktu berisiko menjadi karang gigi yang dapat meningkatkan risiko gingivitis.
Lantas, bagaimana jika terlanjur mengalami gusi bengkak? Dan bagaimana mengatasinya? Simak ulasan obat gusi bengkak dan perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak.
1. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Studi pada 2015 menyebutkan kunyit dapat mencegah plak dan radang gusi. Caranya adalah dengan menyikat gigi terlebih dahulu, kemudian oleskan gel kunyit ke area gusi yang membengkak. Diamkan gel selama 10 menit kemudian bilas gel dengan berkumur menggunakan air dan buang air bekas kumur. Dianjurkan untuk melakukan cara ini 2 kali sehari sampai gusi bengkak mereda.
2. Hidrogen Peroksida
Hdrogen peroksida merupakan larutan antiseptik yang tersedia di apotek dan dapat dibeli tanpa harus menggunakan resep dokter. Namun, perlu diperhatikan kadar penggunaan larutan ini hanya 3 persen saja. Caranya adalah dengan melarutkan 3 sendok makan hidrogen peroksida (3%) dengan 3 sendok makan air. Gunakan untuk berkumur selama sekitar 30 detik. Buang air bekas kumur jangan ditelan. Lakukan cara ini 2 sampai 3 kali seminggu hingga gusi bengkak sembuh.
3. Minyak esensial atau minyak alami
Dikutip artikel European Journal of Dentistry (2013), peppermint, tea tree (minyak pohon teh atau minyak melaleuca), dan minyak thyme dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam mulut yang menjadi penyebab gusi bengkak. Cara menggunakannya adalah dengan mencampurkan tiga tetes minyak esensial peppermint, thyme, dan tea tree dengan 8 ons air hangat. Gunakan larutan ini untuk berkumur selama kurang lebih 30 detik. Muntahkan air bekas kumur, jangan ditelan. Cara pengobatan ini cukup dilakukan 2 kali sehari hingga bengkaknya hilang.
4. Aloe vera
Aloe vera memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya berguna untuk obat gusi bengkak. Artikel di Journal of Clinical and Experimental Dentistry (2016) menyebutkan bahwa lidah buaya sama efektifnya dengan chlorhexidine. Chlorhexidine merupakan antiseptik untuk mengobati gusi bengkak, tetapi pembeliannya harus disertai resep dokter. Untuk menggunakan lidah buaya sebagai obat gusi bengkak caranya adalah dengan melarutkan 2 sendok teh lidah buaya kemudian gunakan untuk berkumur dan jangan menelan air larutan tersebut. Untuk hasil optimal, lakukan 2 kali sehari dalam 10 hari.
5. Berkumur dengan Air Asin
Studi yang dilakukan Trusted Source pada 2016 menunjukkan bahwa air asin dapat menenangkan peradangan gusi. Caranya adalah dengan berkumur menggunakan larutan garam atau air asin. Larutkan satu sendok garam dengan segelas air hangat kemudian aduk hingga garam larut dan tidak ada garam yang menggumpal. Setelah itu, berkumur dengan air larutan tersebut dan buang air bekas kumur.
6. Kompres dengan Air Hangat dan Dingin
Meredakan nyeri akibat bengkak pada gusi dapat dilakukan dengan mengkompres menggunakan air hangat atau batu es. Caranya, yaitu rendam handuk bersih dalam air hangat kemudian peras. Letakkan atau tepuk ringan handuk ke area wajah atau sekitar mulut, jangan tempelkan handuk langsung ke gusi yang bengkak. Lakukan cara ini selama kurang lebih 5 menit. Untuk menggunakan batu es caranya adalah bungkus sekantong es yang sudah dihancurkan menggunakan handuk bersih. Kemudian tahan di area wajah selama sekitar 5 menit. Ulangi langkah ini sebanyak 2 hingga 3 kali dan lakukan 2 sampai 3 kali sehari dalam 2 hari pertama sejak gusi membengkak.
Selain melakukan perawatan atau pengobatan secara alami, pastikan juga untuk memeriksakan diri ke dokter jika gusi bengkak tidak kunjung sembuh. (Red)
Sumber : detik.com