Riono Nilai Saran Rumah Dinas Walikota Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Itu Nyeleneh

Katakepri.com, Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui anggota Satgas Penanganan Covid-19, Riono menanggapi saran atau usulan dari Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kota Tanjungpinang, Wawandika.

Riono menyebut, usulan Ketua Pospera yang ingin Rumah Dinas (Rudis) Walikota Tanjungpinang dijadikan tempat perawatan dan isolasi pasien Covid-19 itu merupakan hal yang menyanyah (nyeleneh)

“Tidak mungkinlah udah menyanyah itu, kasian Bu Wali,” ucap Riono ketika dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Senin (26/07).

Riono sendiri menilai, sarana yang dimiliki Pemko Tanjungpinang saat ini cukup banyak untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 di Tanjungpinang.

Diantaranya, sekolah, gedung-gedung pemerintahan yang tidak terpakai serta hotel yang tutup sementara.

“Masih ada tempat lain, masih banyak sekolah dan sarana kita yang lain, hanya saja fasilitasnya yang harus dilengkapi,” ucap Riono yang juga mantan Sekretaris Daerah (Sekda) yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang.

Tapi memang diakui Riono jika isolasi terpadu atau terpusat lebih dioptimalkan ketimbang isolasi mandiri sesuai intruksi pemerintah pusat.

“Intruksi dari pemerintah pusat memang mengoptimalkan karantina terpadu. Disamping itu juga, saya secara pribadi juga lebih mengutamakan karantina terpadu karena mengontrolnya akan lebih mudah,” ucap Riono.

Dari Riono diketahui pula jika saat ini ada sebanyak 1725 orang pasien positif Covid-19 di Tanjungpinang yang tengah melakukan isolasi mandiri.

(Rumah Dinas Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang dijadikan tempat isolasi pasien covid-19)

Adapun terkait rumah dinas kepala daerah dimafaatkan menjadi tempat isolasi pasien COVID-19 sudah dimulai oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi Januari tahun ini.

Dilansir dari kompas.com rumah Dinas Wali Kota Semarang difungsikan menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 yang terus mengalami peningkatan.

Selama ini, rumah dinas yang berada di Jalan Abdul Rahman Saleh itu digunakan sebagai tempat karantina mandiri untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

(Angga)