Katakepri.com, Jakarta – TikTok kini menjadi aplikasi non-Facebook pertama yang mencapai tiga miliar unduhan secara global baik di perangkat iOS dan Android.
Menurut data terbaru dari Sensor Tower Store Intelligence diungkapkan bahwa aplikasi TikTok termasuk versi iOS China yang disebut Douyin, adalah aplikasi non-game yang paling banyak diunduh dan memiiki penghasilan tertinggi secara global pada paruh pertama tahun 2021, yani mencapai 383 juta pemasangan pertama kali dan diperkirakan memperoleh USD 919,2 juta dalam belanja konsumen.
Adopsi TikTok mengalami percepatan pada tahun 2021 dengan unduhan pertama kali meningkat sebesar 2% dari kuartal keempat tahun 2020 ke kuartal pertama tahun 2021 mencapai 177,5 juta dan meningkat sebesar 16% dari kuartal pertama tahun 2021 ke kuartal kedua tahun 2021 hingga mencapai 205,4 juta.
Dilansir detikINET dar Macrumors, Jumat (16/7/2021) ini menjadi pertumbuhan terbesar yang dialami TikTok sejak kuartal yang memecahkan rekor pada awal tahun 2020, ketika memiliki lebih dari 315 juta penginstalan.
Unduhan baru TikTok turun 38% dari tahun ke tahun dari hampir 619 juta pada paruh pertama tahun 2020, akan tetapi ini sebagian besar karena penghapusan aplikasi dari toko aplikasi di India. Meski demikian, belanja konsumen di TikTok meningkat 73% dari USD 530,2 juta pada periode tahun lalu.
Aplikasi ini sekarang telah diinstal lebih dari tiga miliar kali, menjadikannya aplikasi non-game kelima yang melakukannya. Empat aplikasi lainnya yang telah mencapai tiga miliar penginstalan adalah WhatsApp, Messenger, Facebook, dan Instagram, yang semuanya dimiliki oleh Facebook.
Pada kuartal kedua tahun 2021, TikTok memiliki pertumbuhan belanja konsumen kuartal-ke-kuartal terbesar sejak kuartal kedua tahun 2020, meningkat sebesar 39% dari USD 384,7 juta pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi USD 534,6 juta pada kuartal kedua tahun 2021.
Secara global, belanja konsumen di TikTok kini telah melampaui USD 2,5 miliar. Hanya 16 aplikasi non-game yang memperoleh pendapatan kotor lebih dari USD 1 miliar sejak 2014, dan hanya Tinder, Netflix, YouTube, dan Tencent Video yang mencapai lebih dari USd 2,5 miliar. (Red)
Sumber : detik.com