Katakepri.com, Jakarta – Beberapa waktu lalu, jagat Twitter dihebohkan dengan perdebatan arti kepo yang sesungguhnya. Rupanya itu bagian dari ujian pengetahuan umum yang dilakukan platform edtech Zenius Education.
Zenius memasang pertanyaan-pertanyaan latihan seputar matematika, logika verbal, dan bahasa Inggris yang dipasang di baliho dan videotron di berbagai lokasi.
CEO Zenius Rohan Monga menjelaskan ini merupakan cara pihaknya mengajak masyarakat meningkatkan keterampilan mendasar di tiga bidang. Tujuannya mempelajari keterampilan fundamental dapat dimulai dari mana saja, terlepas dari perbedaan tingkatan dan latar belakang orang.
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi.
Adapun, sebanyak 70% dari anak-anak Indonesia pun berada di bawah level kompetensi minimum dalam membaca, 71% dalam matematika, dan 60% dalam bidang sains.
“Kami percaya ketika seseorang telah memiliki fundamental skills yang baik, mereka akan bisa menangkap informasi dengan lebih cepat dan mampu berpikir kritis dan rasional, yang pada akhirnya dapat membantu mereka meningkatkan kualitas hidup,” ujar Rohan dalam siaran persnya.
Sejak pertengahan Juni lalu, eksperimen sosial Zenius tersebut menghasilkan lebih dari 100 ribu total vote atau jawaban partisipan yang tersebar di Sumatera hingga Sulawesi.
Dari total jawaban tersebut, ditemukan sebanyak 73% (73.893) menjawab benar dan 27% (27.817) masih memberikan jawaban salah pada puluhan pertanyaan yang sifatnya fundamental di laman mulaidarimanasaja.com.
Berangkat dari persoalan itu, ditemukan adanya learning gap yang merupakan masalah nyata yang ada di masyarakat. Untuk mengatasi persoalan itu, Zenius merilis fitur terbaru ZenCore yang berisikan dua bagian utama, yaitu CorePractice dan CoreInsight.
Sebagai pemain edtech, Zenius memiliki koleksi lebih dari 90 ribu video pembelajaran dan ratusan ribu latihan pertanyaan gratis. Per Desember 2020, Zenius memiliki lebih dari 20 juta pengguna di website dan aplikasi. (Red)
Sumber : detik.com