Tips untuk Amankan Informasi Anak Saat Online

Katakepri.com, Jakarta – Pembelajaran jarak jauh selama pandemi mengharuskan anak untuk membuat banyak akun online agar bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan optimal. Orang tua pun harus mengawasi penggunaan akun ini untuk melindungi keamanan anak di internet.

Hasil survei Google di Asia Pasifik dan Amerika Latin pada Februari 2021 menemukan keamanan informasi anak merupakan salah satu kekhawatiran orang tua saat ini. Hal ini termasuk ancaman seperti penipuan dan hacking atau peretasan.

Veronica Utami, Direktur Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara di Google mengatakan sebelum mengamankan akun anak, orang tua juga harus memahami topik soal keamanan berinternet terlebih dahulu.

“Sayangnya lebih dari sepertiga orang tua di Indonesia tidak pernah membicarakan topik ini dengan anak,” kata Veronica dalam media briefing virtual, Rabu (30/6/2021).

“Bagusnya sekitar 66% orang tua saat ini menggunakan fitur keamanan keluarga online. Lumayanlah, tapi tentu kita maunya 100%, kita ingin semua orang tua fasih melindungi keluarga mereka melalui fitur keamanan yang disediakan oleh platform seperti Google dan YouTube,” sambungnya.

Menurut Veronica, kunci untuk mencegah akun anak diretas adalah dengan menggunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak. Kalau tidak ingin repot harus membuat dan mengingat password yang rumit, bisa menggunakan layanan password manager milik Google.

Password manager ini juga bisa memberikan peringatan kepada pengguna jika password mereka bocor atau disusupi karena pelanggaran data. Selain itu, jika memiliki akun Google pastikan verifikasi dua langkah telah aktif.

Orang tua juga harus mengetahui email dan password yang digunakan anak untuk mendaftar ke akun tersebut agar bisa dihubungkan dengan aplikasi Family Link. Aplikasi ini memungkinkan orang tua untuk mengatur aplikasi apa saja yang bisa diakses oleh anak sekaligus screen time-nya.

Selain ancaman keamanan dari hacker dan penjahat siber, Veronica juga mengingatkan ancaman dari predator dan perundungan yang mengintai anak saat berinternet. Ia menyarankan untuk menggunakan fitur lapor dan blokir yang sudah ada di banyak platform media sosial.

“Kalau sudah semua ini masih tetap saja diganggu, kita harus put our foot down kalau perlu kita stop penggunaan aplikasi tersebut. Dan kita punya kendali itu kan, kalau kita menggunakan Family Link kita bisa pilih untuk aplikasi ini tidak bisa dibuka oleh anak kita sama sekali,” pungkas Veronica. (Red)

Sumber : detik.com