Katakepri.com, Tanjungpinang – Sejumlah masyarakat di Tanjungpinang mengritik terobosan Pemerintah Kota Tanjungpinang yang melakukan razia Prokes sembari melakukan test Swab Antigen di tempat.
Satu diantaranya datang dari Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Tuntas Korupsi (Getuk) Provinsi Kepulauan Riau, Jusri Sabri.
Jusri menganggap, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang harus lebih memahami situasi dan kondisi masyarakat Tanjungpinang sebelum mengambil terobosan tersebut.
Meski demikian, dirinya menilai terobosan tersebut sudah benar. Hanya saja, caranya yang harus ditinjau ulang.
“Sebenarnya yang dibuat itu bagus, karena ini pernah dilakukan di Korea. Tetapi Walikota harus tau, situasi tempat kita ini berbeda dengan Korea. Dimana, Kalau dilakukan dengan cara begini, pasti akan mengganggu ketenangan masyarakat ketika berbelanja serta mengganggu iklim ekonomi juga,” kata Jusri.
Ditempat terpisah, menanggapi kritikan masyarakat ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tanjungpinang, Nugraha Heni mengatakan bahwa terobosan ini sebagai upaya pemerintah membuktikan angka efeksius Covid-19 di Tanjungpinang.
“Sebenarnya kita ini melakukan Swab ditempat-tempat terbuka dengan cara seperti itu tujuannya untuk tracing. Dimana dengan tracing, pembagi dari mereka yang positif itu semakin banyak, sehingga akan membuktikan angka efeksius Covid-19 ini tidak terlalu tinggi. Karena kalau angka efeksius itu tinggi otomatis kita akan masuk zona merah terus,” sebutnya.
Selain itu, kata dia, tracing ini juga dilakukan untuk membuktikan banyaknya kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Tanjungpinang.
“Oleh karenanya semakin banyak tracing semakin kita mengetahui kondisi masyarakat Tanjungpinang saat ini. Selain itu, dengan tracing kita juga mengetahui berapa banyak kasus OTG di Tanjungpinang,” pungkasnya. (Angga)