Apakah Morning Sickness Bisa Mengungkap Jenis Kelamin Bayi?

Katakepri.com, Jakarta – Ada sebagian orang tua yang ingin tahu lebih dulu jenis kelamin sang bayi. Selain dengan melakukan ultrasonografi (USG) untuk melihat jenis kelamin pada janin, banyak mitos-mitos yang beredar soal cara mencari tahu jenis kelamin anak.

Salah satu mitos yang kerap beredar adalah morning sickness atau keparahan mual yang dirasakan sang ibu kala mengandung. Padahal, menurut Dr Michael Randell, obgyn di Atlanta, perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan tak bisa dilihat dari morning sickness di awal kehamilan.

“Kami masih tidak tahu persis apa yang menyebabkan mual di pagi hari. Tetapi, beberapa ibu hamil mengalami waktu yang mudah pada kehamilan pertama, dan momen yang buruk dengan kehamilan berikutnya. Bahkan ketika hamil anak perempuan atau laki-laki,” ujar Randell yang dikutip dari laman Today.

Mitos-mitos populer

Ada juga yang mengklaim gejala lain yang dialami oleh ibu hamil dapat menentukan jenis kelamin pada bayi, seperti pada bentuk perut ibu hamil. Biasanya perut yang membuncit dan bulat seperti bola artinya diduga mengandung bayi laki-laki. Sementara perut yang membuncit dan melebar diduga mengandung bayi perempuan.

Bukan hanya itu, sebagian orang memercayai dengan melihat kondisi tangan pada ibu hamil dapat membedakan jenis kelamin pada bayi. Biasanya, jika jenis tangan kering dan pecah-pecah artinya diduga sedang mengandung anak laki-laki, sementara ibu hamil dengan tangan yang lembut diduga mengandung anak perempuan.

Dikutip dari laman Oh baby, perbedaan hamil pada bayi laki-laki dan perempuan diyakini juga dapat dilihat melalui gerakan bayi yang berada di dalam rahim. Meskipun tidak ada ilmu yang menjelaskan tentang siapa yang menendang lebih banyak selama kehamilan, akan tetapi ada penelitian yang mengklaim bahwa bayi laki-laki lebih banyak bergerak daripada bayi perempuan.

Disebutkan bahwa bayi laki-laki melakukan lebih banyak gerakan kaki di semua tahap selama kehamilan. Namun, penelitian lain tidak menemukan korelasi antara jenis kelamin pada bayi dan jumlah gerakan di dalam rahim.

Hingga kini, cara terbaik mengetahui jenis kelamin bayi adalah prosedur USG. Pun, hasil dari USG terkadang belum akurat 100 persen. (Red)

Sumber : detik.com